REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mempersiapkan pengaturan lalu lintas kendaraan saat masa liburan Natal dan tahun baru (Nataru) ini. Untuk itu, Dishub akan melakukan survei.
Kepala Dishub Provinsi Jabar A Koswara mengatakan, survei dilakukan untuk melihat wilayah yang berpotensi terjadi kepadatan arus lalu lintas kendaraan. “Nanti setelah survei kita akan tahu programnya apa, pasti tujuannya ke tempat wisata,” ujar Koswara Jumat (1/12/2023).
Berdasarkan data arus lalu lintas pada masa liburan Nataru tahun lalu, menurut Koswara, terjadi lonjakan di tiga kawasan tujuan wisata, yaitu Puncak, Bogor; Bandung Raya; dan kawasan Pangandaran.
“Tahun lalu yang bermasalah itu di Puncak, Pangandaran. Mungkin ada perbedaan dengan tahun kemarin karena kemarin itu euforia pasca-Covid-19, banyak sekali. Makanya kita perlu survei,” kata Koswara.
Koswara mengatakan, hasil survei akan menjadi pembahasan lintas sektor untuk menyiapkan rencana pengaturan lalu lintas. Termasuk pola-pola rekayasa lalu lintas, seperti buka tutup jalur atau ganjil genap. “Nanti dasarnya dari hasil survei itu,” ujar dia.
Menghadapi momen libur Nataru kali ini, Koswara menyoroti beroperasinya kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, serta Tol Cisumdawu. Ia memprediksi adanya sarana transportasi baru dan jalan tol tersebut dapat meningkatkan lalu lintas orang ke wilayah Bandung Raya.
“Pasti pengaruhnya banyak karena kereta cepat itu sudah 12 jadwal per hari, pulang-pergi, itu pengaruhnya banyak,” kata dia.
Menurut Koswara, dengan beroperasinya Whoosh, warga dari Jakarta yang hendak berlibur ke Bandung bisa meningkat. “Kemungkinan nanti akan ada penumpukan di Bandung karena kemungkinan kereta cepat juga akan menambah jadwal,” kata Koswara.