Sabtu 02 Dec 2023 21:26 WIB

Gencatan Senjata Selesai, Israel Bombardir Rumah dan Sarana Transportasi di Gaza

Serangan Israel usai gencatan senjata membuat 10 orang syahid di Jalur Gaza.

Rep: Mabruroh/ Red: Karta Raharja Ucu
Setelah gencatan senjata berakhir selama tujuh hari, Israel kembali membombardir Gaza, Palestina.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Setelah gencatan senjata berakhir selama tujuh hari, Israel kembali membombardir Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tentara Israel (IDF) mengincar rumah dan sarana transportasi sebagai target pengeboman di Jalur Gaza, Jumat (1/12/2023) waktu setempat. Juru bicara Pertahanan Sipil di Gaza, Mahmoud Basal, mengatakan tentara Israel melakukan serangan di wilayah Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza.

"Tentara IDF melakukan pembantaian yang mengakibatkan syahidnya sekitar sepuluh orang Palestina, lima syuhada dari satu keluarga dalam serangan di Jalan Salah Al-Din (jalan raya utama di Jalur Gaza) meskipun mereka mengibarkan bendera putih,” kata Basal dalam sebuah wawancara televisi, dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (2/12/2023).

Basal mencatat, jumlah pejuang yang kembali selama gencatan senjata mencapai lebih dari 300. Sementara lebih dari 25 anggotanya menjadi syuhada dan sekitar 100 terluka sejak 7 Oktober. Dia pun menyerukan agar ada bantuan ke Jalur Gaza untuk membantu rakyat Palestina.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan, jumlah korban agresi militer Israel sejak akhir gencatan senjata pada Jumat pagi telah meningkat menjadi 110 orang. Sementara ratusan orang lainnya dilaporkan terluka.

Pada Jumat (1/12/2023) pagi, gencatan senjata sementara yang dimediasi Qatar dan Mesir berakhir setelah tujuh hari. Di mana saat itu ada pertukaran tahanan dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang merupakan rumah bagi sekitar 2,3 juta orang Palestina.

Sejak 7 Oktober, pendudukan Israel, dengan dukungan AS, meluncurkan agresi militer yang membombardir Jalur Gaza. Agresi militer tersebut meninggalkan kehancuran besar di infrastruktur dan puluhan ribu korban meninggal dunia, termasuk dari perempuan dan anak-anak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement