Ahad 03 Dec 2023 05:56 WIB

Erick Thohir: Piala Dunia U-17 Banyak Beri Pelajaran Terutama Soal Pembinaan Pemain

PSSI mendapat pelajaran banyak dari Piala Dunia U-17 2023.

Ketum PSSI Erick Thohir bersama Presiden FIFA Gianni Infantino hadir dalam partai final Piala Dunia U17 antara Jerman melawan Prancis di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (2/12/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ketum PSSI Erick Thohir bersama Presiden FIFA Gianni Infantino hadir dalam partai final Piala Dunia U17 antara Jerman melawan Prancis di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (2/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan, gelaran Piala Dunia U-17 2023 banyak memberi pelajaran buat Indonesia terutama terkait pembinaan pemain muda.

"Piala Dunia U-17 menjadi contoh pentingnya kita serius akan pembinaan usia dini. Untuk membentuk timnas senior yang solid perlu ditopang pembinaan yang berkesinambungan. PSSI mendapat pelajaran banyak dari Piala Dunia U-17, tak hanya sebagai pengelola event tapi juga pemikiran masa depan berkaitan dengan pembinaan," kata Erick Thohir dalam keterangan resmi yang diterima, Ahad (3/12/2023).

Baca Juga

Gelaran Piala Dunia U-17 2023 telah usai dengan menobatkan timnas Jerman U-17 2023 sebagai juara usai secara dramatis menang atas Prancis pada pertandingan final yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, Sabtu (2/12/2023).

Jerman merebut kemenangan dalam adu penalti atas Prancis dengan skor 4-3, setelah dalam waktu normal pertandingan skor imbang 2-2.

"Jerman pantas menjadi juara. Semenjak babak penyisihan, grafik performa mereka (Jerman) terus menanjak. Mereka menyingkirkan tim kuat Spanyol (di perempat final) dan Argentina (di semifinal) sebelum akhirnya bersua Prancis di laga puncak," ujar mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Erick Thohir yang juga merupakan Menteri BUMN RI tersebut menilai pertandingan final berlangsung klimaks karena Prancis juga menunjukkan mental juara meski sempat tertinggal dua gol dan membuat pemenang pertandingan harus diputuskan melalui babak adu penalti.

"Pertandingan yang benar-benar mendebarkan. Final yang klimaks. Prancis menunjukkan mentalitas tidak mengenal menyerah. Walau tertinggal mereka bisa mengejar skor untuk memaksakan pertandingan disudahi dengan adu penalti," kata Erick yang juga menjadi Ketua LOC Piala Dunia U-17 tersebut.

Hasil final di turnamen Piala Dunia U-17 yang pertama kali digelar di Indonesia tersebut, membuat Jerman untuk pertama kalinya merengkuh gelar juara sejak keikutsertaannya pada tahun 1985.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement