Ahad 03 Dec 2023 12:18 WIB

Google Play Hapus Aplikasi yang Bantu Orang Boikot Perusahaan Pro-Israel

Dengan aplikasi tersebut, seseorang hanya perlu memindai kode batang suatu produk.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ani Nursalikah
Aktivis pro-Palestina  menyerukan gencatan senjata Israel di Gaza selama protes di luar Union Station di Washington, DC, AS, 17 November 2023.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Aktivis pro-Palestina menyerukan gencatan senjata Israel di Gaza selama protes di luar Union Station di Washington, DC, AS, 17 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebuah aplikasi seluler yang memberi tahu pengguna perusahaan mana yang harus diboikot berdasarkan pendirian mereka dalam konflik Israel-Hamas saat ini telah dihapus dari toko aplikasi Google Play.

Dikutip dari Newsweek, Ahad (3/12/2023), akun X/Twitter @NoThanksBoycott mengumumkan, aplikasi selulernya, bernama NoThanks, ditangguhkan sementara dari toko aplikasi Google Play karena ada baris dalam deskripsinya yang berbicara tentang Israel.

Baca Juga

"Aplikasi telah ditangguhkan dari Play Store karena kalimat ini, saya menghapusnya di pembaruan baru dan play store akan meninjaunya dan merilisnya lagi," kata akun tersebut.

Akun tersebut menyertakan tangkapan layar dari baris deskripsi yang berbunyi, "Selamat datang di NoThanks, di sini Anda dapat melihat apakah produk di tangan Anda mendukung pembunuhan anak-anak di Palestina atau tidak. Anda hanya perlu memindai barcode atau menulis nomor seri di bilah pencarian."

Pada 7 Oktober 2023, Pejuang Palestina, Hamas, melancarkan serangan mendadak terhadap Israel dan pertempuran antara keduanya terus berlanjut sejak saat itu.

Perang yang sedang berlangsung telah memicu beragam tanggapan dari masyarakat Amerika dan seluruh dunia, dan beberapa di antaranya mendukung upaya Israel. Di sisi lain, banyak pihak yang mengecam Israel atas tewasnya warga Palestina.

Puluhan protes pro-Palestina di Amerika...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement