REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Misi Artemis 3 NASA yang akan membawa manusia ke bulan pada 2025 tampaknya menemui banyak hambatan. Menurut laporan United States Government Accountability Office (GAO), Misi Artemis 3 tidak akan berjalan, setidaknya sampai 2027.
Laporan tersebut menyatakan bahwa NASA dan para kontraktornya telah membuat banyak kemajuan terkait misi Artemis 3. Hanya saja, NASA dan para kontraktor masih mengalami sejumlah kendala dalam dua hal.
"(Yaitu) tantangan dalam mengembangkan kendaraan pendarat bulan dan pakaian luar angkasa," ungkap GAO dalam laporan tersebut, seperti dilansir Indian Express pada Senin (4/12/23).
Sebagai contoh, sejumlah rencana uji terbang untuk Misi Artemis 3 mengalami penundaan. Penundaan ini turut mempengaruhi jadwal rencana pengujian lain yang harus dilakukan setelahnya. Selain itu, GAO menyatakan bahwa masih ada sejumlah pekerjaan rumit yang belum diselesaikan oleh NASA dan para kontraktornya. "Berdasarkan hal ini, kami menilai misi pendaratan bulan tidak mungkin berlangsung di 2025 seperti rencana," tambah GAO.
Salah satu bagian paling krusial dalam program Artemis kali ini adalah program Human Landing System (HLS). Pengembangan program ini awalnya ditargetkan akan rampung dalam waktu 79 bulan. Durasi tersebut 13 bulan lebih singkat dibandingkan durasi rata-rata yang dibutuhkan dalam proyek besar NASA lainnya.
GAO menilai, target 79 bulan tersebut tidak realistis mengingat tingkat kerumitan yang tinggi dalam proyek ini. Oleh karena itu, GAO memperkirakan bahwa Misi Artemis 3 baru bisa terwujud paling cepat pada 2027.
Sejauh ini, delapan dari 13 perencanaan kunci dari HLS telah mengalami penundaan setidaknya selama enam bulan. Dua rencana di antaranya akan ditunda hingga 2025. Beragam perencanaan ini harus tertunda karena jadwal Uji Terbang Orbit juga mengalami penundaan selama tujuh bulan.
Uji Terbang Orbit mulanya diundur menjadi April 2023. Akan tetapi, rencana uji terbang tersebut dibatalkan lebih awal setelah kendaraan uji menyimpang dari lintasan yang diharapkan dan terjatuh.
Di sisi lain, masih ada banyak pekerjaan teknis rumit yang harus SpaceX lakukan untuk menunjang Misi Artemis 3. Salah satunya adalah membuktikan kemampuan penyimpanan dan pemindahan propelan saat berada di orbit.
Seperti diketahui, SpaceX berencana menggunakan beberapa kapal tanker untuk mentransfer propelan ke sebuah "depot" di angkasa, sebelum mengirimkannya ke HLS. Ini merupakan salah satu aspek penting dalam rencana pendaratan astronot ke bulan dalam Misi Artemis 3. Tetapi, SpaceX belum menunjukkan kemajuan berarti dalam aspek tersebut.