Ahad 03 Dec 2023 13:44 WIB

20 Negara Tingkatkan Energi Nuklir Global pada 2050

Peningkatan energi nuklir untuk mengurangi emisi karbon global.

Red: Nidia Zuraya
Pembangkit listrik tenaga nuklir/PLTN (ilustrasi)
Foto: EPA/Laurent Dubrule
Pembangkit listrik tenaga nuklir/PLTN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Lebih dari 20 negara, termasuk Jepang dan Amerika Serikat (AS), pada Sabtu (2/12/2023) berjanji untuk melipatgandakan kapasitas energi nuklir dunia pada 2050 untuk mengurangi emisi karbon global, menurut pernyataan mereka.

Deklarasi tersebut, yang disiarkan oleh Departemen Energi AS, menunjuk pada "peran penting energi nuklir dalam mencapai emisi gas rumah kaca net zero global" dan dikeluarkan pada sesi ke-28 Konferensi Para Pihak pada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, atau COP28, yang sedang berlangsung di Uni Emirat Arab.

Baca Juga

Negara-negara yang mendukung deklarasi tersebut juga termasuk Inggris, Kanada, Prancis, Korea Selatan, Ukraina dan Uni Emirat Arab. Dalam deklarasi tersebut, mereka mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama untuk melipatgandakan kapasitas nuklir pada tahun 2050 dari tingkat 2020.

Namun, pernyataan tersebut mendapat kritik dari para aktivis iklim. Dalam siaran pers oleh 350.org, sebuah organisasi lingkungan hidup internasional, juru kampanye asal Jepang Masayoshi Iyoda mengatakan bahwa Jepang perlu "berhenti menggunakan krisis iklim untuk membenarkan kecanduannya terhadap energi nuklir sementara Jepang mengizinkan industri padat karbon untuk memperpanjang proyek fosil."