Ahad 03 Dec 2023 15:49 WIB

Temui CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Investasi Bandara Haji dan Umroh

CEO Bandara Jeddah nyatakan ketertarikannya berinvestasi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Pejabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, dan Direktur Utama Bandara Internasional Jawa Barat Muhamad Singgih tengah memberikan penjelasan kepada media di Bandara Kwrtajati, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023).
Foto: Republika/ Rahayu Subekti
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Pejabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, dan Direktur Utama Bandara Internasional Jawa Barat Muhamad Singgih tengah memberikan penjelasan kepada media di Bandara Kwrtajati, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan Chief Executive Officer, Port Projects Management & Development Co Ltd (PPMDC) Adnan M.T Al-Saggaf dalam kunjungan kerjanya ke Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (2/12/2023).

Dalam pertemuan tersebut, Budi menawarkan kepada PPMDC peluang kerja sama investasi di sejumlah bandara di Indonesia, yang melayani penerbangan haji dan umroh. PPMDC merupakan operator bandara pertama di Arab Saudi, yang saat ini mengoperasikan Bandara Haji King Abdul Aziz, Jeddah.

Baca Juga

Budi menyampaikan, di Indonesia terdapat sejumlah bandara yang melayani penerbangan haji dan umroh yang dapat dikerjasamakan.

“Kami tawarkan investasi dengan membentuk joint venture (perusahaan patungan) bersama dengan operator bandara di Indonesia, dalam rangka mengembangkan bandara-bandara di Indonesia. Serta meningkatkan konektivitas antara bandara haji dan umroh di Indonesia dengan Bandara di Jeddah dan Madinah,” kata Budi melalui pernyataan resminya, Ahad (3/12/2023).

CEO PPMDC Adnan M.T. Al-Saggaf, menyatakan ketertarikannya untuk segera melakukan investasi di bandara-bandara haji dan umroh di Indonesia. “Dengan pengalaman lebih dari 17 tahun dan sebagai pengelola bandara haji di Jeddah, Arab Saudi, PPMDC yakin dapat memberikan yang terbaik bagi pengelolaan bandara haji dan umroh di Indonesia,” ujarnya.

Tercatat sejauh ini PPMDC sudah memiliki kerja sama berupa Memorandum of Understanding dengan Angkasa Pura 2 untuk penjajakan kerja sama pengoperasian dan pengembangan terminal haji dan umroh. Pada 2023, Indonesia memiliki 13 bandara yang digunakan untuk embarkasi penerbangan haji dan enam bandara embarkasi haji antara.

Ke-13 bandara tersebut, yaitu Sultan Iskandar Muda (BTJ/Banda Aceh), Kualanamu (KNO/Medan), Minangkabau (PDG/Padang), Hang Nadim (BTH/Batam), Mahmud Badaruddin II (PLM/Palembang), Soekarno Hatta (CKG/Cengkareng).

Kemudian ada Adi Sumarmo (SOC/Solo), Juanda (SUB/Surabaya), Syamsudin Noor (BDJ/Banjarmasin), Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (BPN/Balikpapan), Sultan Hasanuddin (UPG/Makassar), Lombok (LOP/Praya), dan Kertajati (KJT/Majalengka).

Sementara, enam bandara embarkasi haji antara, yaitu Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Fatmawati Soekarno Bengkulu, Depati Amir Bangka Belitung, Radin Inten II Lampung, dan Djalaluddin Gorontalo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement