Ahad 03 Dec 2023 17:05 WIB

Pengamat Apresiasi Heru Budi Beri Peluang ASN DKI Berkarier di IKN

Pengamat apresiasi Pj Gubernur DKI Heru Budi beri peluang ASN DKI berkarier di IKN.

Ibu Kota Nusantara (IKN). Pengamat apresiasi Pj Gubernur DKI Heru Budi beri peluang ASN DKI berkarir di IKN.
Foto: VOA
Ibu Kota Nusantara (IKN). Pengamat apresiasi Pj Gubernur DKI Heru Budi beri peluang ASN DKI berkarir di IKN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia (UI) Lisman Manurung mengapresiasi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang memberikan peluang kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) berkarier lebih cepat melalui penugasan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

 

Baca Juga

"Pj Gubernur DKI Heru telah memberikan peluang karier kepada anak buahnya di pemerintahan. Bagi yang ingin meniti karier lebih cepat dengan penugasan di IKN Kalimantan Timur," kata Lisman saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (3/12/2023).

 

Lisman mengingatkan, segala kesuksesan pastinya melewati proses perjuangan yang cukup panjang, bukan cepat (instan). Dia mencontohkan salah satu ASN yang awalnya berstatus staf biasa, perlahan bisa naik jabatan memimpin lima orang, lalu 10 orang hingga ratusan atau ribuan orang di lembaga tertentu.

 

Menurut Lisman, menjadi ASN itu mencari pekerjaan dengan tingkat kepastiannya yang kuat untuk masa mendatang sehingga fokusnya bukan sekarang.

 

"Rata-rata ASN yang sukses itu adalah mereka yang bersedia bersusah-susah dahulu, baru bersenang-senang kemudian," ujar Lisman.

 

Lisman menganalogikan seorang aparat negara perwira tinggi (pati) yang awal kariernya berpangkat perwira pertama (pama). Mereka ditempa mengikuti arahan dan perintah pimpinannya sehingga secara perlahan kariernya meroket seiring dengan prestasi yang diraihnya.

 

"Pak Heru sebetulnya menceritakan bagaimana mestinya pelayan publik itu menyikapi tugasnya, bukan seperti bisnis. Saya juga PNS dan saya sudah tahu pahit-pahitnya dari asisten (dosen) tidak punya uang, segala macam," kata Lisman.

 

Lisman menyebutkan, ASN yang bertugas di IKN harus melihat hal ini sebagai sebuah tantangan untuk mengembangkan diri, bukan sebagai hambatan. Seluruh ASN dengan bebas bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya di wilayah yang baru dibuat oleh pemerintah pusat.

 

Selain itu, penataan dan pengembangan IKN yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) menelan anggaran Rp500 triliun lebih. Meski saat ini menjadi daerah pelosok, Lisman meyakini di masa mendatang pengembangan IKN di Kalimantan Timur akan sama baiknya seperti di Pulau Jawa.

Menurut dia, Heru juga tidak memaksakan kehendak para ASN Jakarta untuk pindah ke IKN. Hanya saja, para ASN yang tetap berada di Jakarta harus siap bersaing antarsesama pegawai untuk meniti karier di pemerintahan daerah.

 

Lisman juga menanggapi stigma di masyarakat dari penawaran yang Heru sampaikan kepada anak buahnya itu dinarasikan bahwa IKN menjadi tempat "buangan" ASN dalam meniti karier.

 

"Ini kan menerangkan sesuatu yang memang belum ada 'evidence' (buktinya), seberapa banyak sih orang yang benar-benar tidak bersedia pergi ke sana," katanya.

"Saya kira banyak yang bersedia ke sana, itu kan baru rumor, coba misalnya ditawarkan, berangkat ke sana dengan fasilitas yang diberikan," kata Lisman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement