REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi banjir di setiap wilayah sekaligus berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat, camat, dan lurah untuk mengatasinya.
"Kami berkoordinasi untuk dilakukan penyedotan serta memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik sehingga genangan cepat surut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (3/12/2023).
Isnawa bahkan menargetkan agar genangan yang terjadi akibat hujan baik sedang maupun deras bisa surut dengan cepat.
BPBD DKI Jakarta mencatat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (03/12), menyebabkan genangan di beberapa wilayah DKI Jakarta namun dengan penanganan cepat semua bisa surut tinggal satu jalan lagi.
"Sampai pukul 16.00 WIB, satu ruas jalan tergenang yaitu Jalan Kemang Raya, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan dengan ketinggian 20 cm," ucap Isnawa.
Isnawa menyebut jalan yang semula tergenang serta sudah bisa ditangani (sudah surut) yaitu Jalan RS Fatmawati Raya, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Lebih lanjut, BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
"Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112, layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam," ujar dia.
Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta menyiagakan perahu karet di setiap kelurahan sebagai persiapan untuk evakuasi apabila terjadi banjir seiring datangnya musim hujan.
"Langkah antisipasi sudah dilakukan, perahu karet sudah disiagakan bahkan simulasi penanganan banjir juga sudah," kata Isnawa Adji, Sabtu (25/11).
Ia menjelaskan, saat ini intensitas hujan masih masuk kategori rendah hingga sedang dengan waktu rata-rata dari setengah sampai satu jam. Meski puncak musim hujan diprediksi Januari-Februari tahun depan, namun
BPBD DKI Jakarta juga sudah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau perkembangan curah hujan setiap dua jam sekali.
sumber : Antara