REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan dukacita atas wafatnya Kepala BNPB periode 2019-2021, Letjen (Purn) DR HC Doni Monardo. Doni dikabarkan meninggal dunia oleh Staf Khusus Kepala BNPB 2019-2021 Egy Massadiah pada Ahad (3/12/2023) pukul 17.35 WIB di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta.
"Inna lillahi wa inna illaihi rajiun, semoga almarhum diampuni semua dosanya, diterima amal ibadahnya, dilapangterangkan kuburnya, dan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT," kata Suharyanto dalam keterangannya.
"Kiranya keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan ketabahan dan kekuatan iman. Aamiin ya robbal aalamiin," sambung Suharyanto.
Berdasarkan informasi Perwakilan Persatuan Purnawirawan TNI-Angkatan Darat (PPAD) Brigjen TNI (Purn) Bambang Irianto, jenazah almarhum Doni Monardo akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, pada Senin (4/12/2023). BNPB menginformasikan, rumah duka terletak di Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Sebelumnya, Doni Monardo dikabarkan jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023. Doni meninggal di usia yang ke-60 tahun.
Semasa kariernya di BNPB, Doni Monardo adalah orang pertama yang membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada masa pandemi, yang kemudian menjadi Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Dalam kepemimpinannya, jargon “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita” digaungkan sebagai salah satu upaya mitigasi bencana.