REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa status gizi anak di bawah 5 tahun memiliki peranan signifikan sebagai indikator kesehatan yang kritis.
"Status gizi anak di bawah 5 tahun merupakan indikator kesehatan yang penting karena usia balita merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah gizi dan penyakit," kata Kepala Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi BRIN Wahyu Pudji Nugraheni.
Menurutnya, masalah kekurangan gizi secara global sampai saat ini masih mendapatkan perhatian utama terutama di sebagian negara berkembang termasuk Indonesia.
Dia menyampaikan, usia balita merupakan tahap perkembangan yang rentan terhadap masalah gizi dan penyakit. Oleh karena itu, pemantauan status gizi pada kelompok usia ini menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan optimal.