Ahad 03 Dec 2023 22:13 WIB

Upacara Pemakaman Doni Monardo akan Dipimpin oleh KSAD

Doni meninggal dunia pada hari ini, Ahad, pukul 17.35 WIB.

Red: Lida Puspaningtyas
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (5/5/2021).
Foto: NOVA WAHYUDI/ANTARA
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (5/5/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upacara pemakaman Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2019-2021, Letjen (Purn) DR HC Doni Monardo akan berlangsung pada Senin (4/11) dan dipimpin langsung oleh Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Berdasarkan keterangan resmi dari Perwakilan Persatuan Purnawirawan TNI-Angkatan Darat (PPAD), Brigjen TNI (Purn) Bambang Irianto di Jakarta, Ahad, jenazah malam ini disemayamkan di rumah duka, Jalan Bukit Golf II Blok A No 12, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan.

Baca Juga

Pada esok hari, sekitar pukul 08.00 WIB, jenazah akan dilepas secara militer dari rumah duka ke Mako Kopassus Cijantung dengan Inspektur Upacara (Irup) Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad) Letjen TNI Arif Rahman.

"Sekitar pukul 10.30 WIB, jenazah akan diberangkatkan menuju pemakaman TMP Kalibata dengan Inspektur Upacara KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak," ujar Bambang.

Doni meninggal dunia pada hari ini, Minggu, pukul 17.35 WIB.

Sejak dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala BNPB pada Januari 2019, Doni Monardo menginisiasi pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang kemudian menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Maret 2020.

Pria kelahiran 10 Mei 1963 ini meraih penghargaan penanggulangan Covid-19 dari Presiden Jokowi pada Maret 2023, berkat strategi pentahelix yang menitikberatkan semangat kegotongroyongan seluruh sumber daya, meliputi kerja sama pemerintah daerah, masyarakat setempat, pakar, dan akademisi, media, serta sektor swasta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement