REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Operasi Badai Al Aqsa mengakibatkan sejumlah warga Israel disandera Pasukan Brigade Izzuddin Al Qassam Hamas. Di antaranya adalah seorang wanita remaja bernama Natalie dan saudara perempuannya berusia sembilan tahun bernama Emily. Mereka disandera di Gaza bersama warga Israel lainnya.
Uniknya, selama penyanderaan, mereka mendapatkan perlakuan mulia dari Brigade Izzuddin Al Qassam yang oleh Barat disebut sebagai teroris. Perlakuan mulia itu dituturkan sendiri oleh Natalie dalam sesi wawancara di media N12News.
Natalie menceritakan, selama dalam penyanderaan, dia dijaga oleh sejumlah personel Brigade Izzuddin Al Qassam. Ketika makanan tiba. Pasukan Hamas selalu menawarkan makanan kepada mereka dulu. “Makanlah,” kata pasukan Hamas tersebut menawarkan makanan kepada Natalie dan Emily.
Namun Emily menggelengkan kepala menolak tawaran tersebut. “Ketika itu, pasukan (Hamas) justru mengatakan, makanlah untukku,” kata Natalie menceritakan pengalaman inspiratif penuh kesan selama dalam proses penyanderaan Hamas.
Pengalaman itu sangat diingat oleh Emily. Suatu ketika anak itu bersama keluarganya makan bersama. Jika ada anggota keluarga yang enggan makan, maka Emily akan berkata, “Makanlah untukku,” kata bocah 9 tahun itu, seperti mengulang perkataan pasukan Hamas saat dirinya dalam penyanderaan.
Para sandera warga Israel juga melambaikan tangan kepada pasukan Izzuddin Al Qassam yang mengawal mereka hingga diserahkan kepada pihak Israel. Banyak dari mereka mengapresiasi sikap pasukan Hamas yang menjunjung tinggi kemanusiaan.
Video dan link twitter ada di halaman selanjutnya>>>