Senin 04 Dec 2023 00:52 WIB

Berkah Disandera Hamas, Putri Israel ini Punya Kebiasaan Baru yang Unik

Sandera warga Israel mendapatkan perlakuan baik dari pasukan Hamas.

Emily, anak Israel yang pernah disandera Hamas
Foto: Twitter
Emily, anak Israel yang pernah disandera Hamas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Operasi Badai Al Aqsa mengakibatkan sejumlah warga Israel disandera Pasukan Brigade Izzuddin Al Qassam Hamas. Di antaranya adalah seorang wanita remaja bernama Natalie dan saudara perempuannya berusia sembilan tahun bernama Emily. Mereka disandera di Gaza bersama warga Israel lainnya.

Uniknya, selama penyanderaan, mereka mendapatkan perlakuan mulia dari Brigade Izzuddin Al Qassam yang oleh Barat disebut sebagai teroris. Perlakuan mulia itu dituturkan sendiri oleh Natalie dalam sesi wawancara di media N12News

Baca Juga

Natalie menceritakan, selama dalam penyanderaan, dia dijaga oleh sejumlah personel Brigade Izzuddin Al Qassam. Ketika makanan tiba. Pasukan Hamas selalu menawarkan makanan kepada mereka dulu. “Makanlah,” kata pasukan Hamas tersebut menawarkan makanan kepada Natalie dan Emily. 

Namun Emily menggelengkan kepala menolak tawaran tersebut. “Ketika itu, pasukan (Hamas) justru mengatakan, makanlah untukku,” kata Natalie menceritakan pengalaman inspiratif penuh kesan selama dalam proses penyanderaan Hamas. 

Pengalaman itu sangat diingat oleh Emily. Suatu ketika anak itu bersama keluarganya makan bersama. Jika ada anggota keluarga yang enggan makan, maka Emily akan berkata, “Makanlah untukku,” kata bocah 9 tahun itu, seperti mengulang perkataan pasukan Hamas saat dirinya dalam penyanderaan.

Para sandera warga Israel juga melambaikan tangan kepada pasukan Izzuddin Al Qassam yang mengawal mereka hingga diserahkan kepada pihak Israel. Banyak dari mereka mengapresiasi sikap pasukan Hamas yang menjunjung tinggi kemanusiaan.

 

Video dan link twitter ada di halaman selanjutnya>>>

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement