REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kata "gemoy" belakangan ini kembali populer dan banyak diperbincangkan, terlebih setelah istilah tersebut sering dikaitkan dengan capres Prabowo Subianto. Sebenarnya, dari mana asal usul kata gemoy tersebut?
Berdasarkan penelusuran Republika, istilah gemoy atau gemay mulai marak digunakan sejak 2019-2020 di media sosial. Salah satu media sosial yang memopulerkan istilah gemoy atau gemay adalah TikTok.
Gemoy pada dasarnya berasal dari kata gemas. Akan tetapi, kata tersebut diucapkan secara hiperbola menjadi gemay lalu gemoy. Istilah gemay dan gemoy biasanya digunakan untuk merujuk pada sesuatu atau seseorang yang sangat lucu dan menggemaskan.
Sebagai contoh, seseorang melihat kucing yang sangat lucu dan menggemaskan. Orang tersebut bisa mengekspresikan rasa senangnya terhadap kucing tersebut dengan mengucapkan "Gemoy banget kucingnya".
Popularitas penggunaan kata gemoy sempat meredup setelah tren lain bermunculan di TikTok. Salah satu di antaranya adalah video "Culametan Met Met", baik versi orisinal maupun versi remix-nya. Meski begitu, sebagian warganet masih menggunakan kata "gemoy" untuk mendeskripsikan tingkah lucu sang anak di dalam video "Culametan Met Met".
Seiring waktu, penggunaan istilah gemoy semakin meluas hingga ke kalangan selebriti. Selebriti Aurel Hermansyah misalnya, cukup sering menggunakan istilah gemoy saat melihat kegemasan adiknya, Arsyi, di dalam beberapa vlog yang dia unggah.
Saat ini, gemoy telah menjadi salah satu kata gaul yang umum digunakan oleh warganet di dunia maya. Biasanya, istilah gemoy ditujukan untuk seseorang atau hal yang dianggap amat menggemaskan.
Selain gemoy dan gemay, pengucapan kata gemas juga kerap diucapkan secara hiperbola menjadi kata-kata baru lain. Salah satu di antaranya adalah "gumush".
Dari segi pengucapan, gemoy, gemay, dan gumush memang relatif berbeda. Namun, karena berakar dari kata yang sama, yaitu gemas, ketiga kata gaul tersebut memiliki makna yang sama dan cara penggunaan yang serupa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika