Senin 04 Dec 2023 08:02 WIB

Lula: Brasil Tidak Akan Menjadi Anggota Penuh OPEC+

Brasil dikecam karena akan melakukan pengeboran besar-besaran minyak lepas pantai.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berbicara pada sesi pleno KTT Iklim PBB COP28, Jumat, 1 Desember 2023, di Dubai, Uni Emirat Arab.
Foto: AP Photo/Peter Dejong
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berbicara pada sesi pleno KTT Iklim PBB COP28, Jumat, 1 Desember 2023, di Dubai, Uni Emirat Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan Brazil tidak akan pernah bergabung dengan kelompok negara-negara penghasil minyak OPEC+ sebagai anggota penuh dan hanya akan berpartisipasi sebagai pengamat. Pernyataan Lula di konferensi iklim COP28 PBB di Dubai mengklarifikasi pernyataannya sehari sebelumnya Brasil akan "berpartisipasi" dalam OPEC+.

"Brasil harus bergabung dengan OPEC+, bisa saja sebagai pengamat, Brasil tidak akan pernah menjadi anggota penuh OPEC, karena kami tidak menginginkannya. Apa yang kami inginkan adalah memberi pengaruh," kata Lula, Ahad (3/12/2023).  

Baca Juga

Para pencinta lingkungan di Brasil dan luar negeri mengkritik pemerintahan Lula yang mencitrakan dirinya sebagai pemimpin iklim berkat keberhasilannya dalam mengendalikan deforestasi di hutan hujan Amazon. Namun melanjutkan rencana untuk mengebor minyak lepas pantai secara besar-besaran.

Emisi dari pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara dianggap sebagai penyebab utama perubahan iklim.

Lula mengatakan penting bagi Brasil untuk berpartisipasi dalam OPEC+ untuk mengadvokasi agar negara-negara yang kaya dari minyak menginvestasikan sebagian uangnya membantu negara-negara berkembang yang miskin di Afrika dan Amerika Latin untuk berinvestasi pada energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.

"Saya pikir dengan berpartisipasi dengan cara ini, kami akan meyakinkan orang-orang sebagian dari uang yang dihasilkan dari minyak harus diinvestasikan untuk meniadakan minyak, menciptakan alternatif," ujar Lula.

"Tidak ada kontradiksi," tambahnya.

Lula mengatakan perusahaan minyak milik negara Brasil, Petrobras tidak akan berhenti mengeksplorasi minyak karena bahan bakar fosil akan terus menjadi bagian dari ekonomi global untuk beberapa waktu ke depan. Ia menambahkan Petrobras akan terus melakukan apa yang perlu dilakukan untuk membantu pertumbuhan Brasil, tetapi akan berkembang lebih dari sekedar minyak ke semua energi.

Pada Sabtu (2/12/2023) presiden Brasil itu mengatakan Brazil akan menggunakan pengaruhnya di OPEC+. Lula meninggalkan KTT COP28 melakukan perjalanan ke Berlin untuk pembicaraan pemerintah Brasil-Jerman yang pertama dalam delapan tahun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement