REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Senin (4/12/2023). IHSG naik menembus level psikologis 7.100 hingga mencapai 7.124,80.
Pada perdagangan Jumat lalu, IHSG ditutup turun 0,29 persen di level 7.059,90. Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan IHSG berpotensi menguat hari ini.
"Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed cenderung menguat terbatas dalam rentang 7.035-7.100," kata Ratih dalam ulasannya.
Menurut Ratih, sentimen yang mempengaruhi IHSG dari dalam negeri antara lain Badan Pusat Statistik melaporkan tingkat inflasi tahunan domestik pada November 2023 sebesar 2,86 persen, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 2,56 persen.
Bank Indonesia memproyeksikan inflasi tetap terkendali dengan target dua persen sampai empat persen pada 2023 dan 1,5 persen-3,5 persen pada 2024. Pekan ini, gerak IHSG berpotensi mendatar setelah menguat dalam lima pekan beruntun.
Pelaku pasar mencermati keputusan suku bunga bank sentral AS The Fed pada 13-14 Desember 2023 mendatang. Di sisi lain Ratih melihat potensi The Fed menahan suku bunga di level 5,25 persen-5,5 persen cukup besar.
Dari mancanegara, Jerome Powell pada pidatonya di akhir pekan menekankan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat belum akan terjadi. Namun, Powell menambahkan inflasi telah bergerak ke arah yang semestinya. Komentar tersebut direspons positif oleh pasar ekuitas dan membawa imbal hasil obligasi pemerintah AS jatuh ke level 4,19 persen, terendah sejak awal September 2023.