Senin 04 Dec 2023 13:10 WIB

Biadab, Tentara Israel Tembaki Dua Ambulans di Jalur Gaza

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Seorang paramedis (tengah) membawa seorang anak yang terluka di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, 3 Desember 2023, menyusul serangan udara Israel.
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Seorang paramedis (tengah) membawa seorang anak yang terluka di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, 3 Desember 2023, menyusul serangan udara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tentara Israel menembaki dua ambulans di Jalur Gaza yang diblokade pada Ahad (3/12/2023) malam. Peristiwa tersebut menyebabkan tiga orang terluka.

Dilansir dari laman Anadolu Agency pada Senin (4/12/2023), Bulan Sabit Merah Palestina dalam sebuah pernyataan, Insiden itu terjadi di daerah Faluja di Gaza utara. Dua paramedis dari Bulan Sabit Merah Palestina dan orang ketiga terluka.

Baca Juga

Di samping itu, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Yordania, tentara Israel juga mengebom sebuah rumah di Jalur Gaza pada Ahad milik sebuah keluarga Yordania. Kementerian menyebut, seorang warga Yordania meninggal sementara satu lainnya terluka parah dalam serangan itu.

Sementara orang yang terluka dipindahkan ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza. Pihak berwenang Yordania sebelumnya mengumumkan evakuasi 507 dari 741 warganya dari Jalur Gaza.

Adapun tentara Israel kembali mengebom Jalur Gaza pada Jumat (1/12/2023) pagi setelah menyatakan berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 509 warga Palestina gugur dan 1.316 terluka semenjak Jumat dalam serangan udara Israel

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.

Kementerian Kesehatan di wilayah kantong Palestina mengumumkan, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 15.523 semenjak dimulainya konflik pada 7 Oktober. Sementara korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement