REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pernyataan politikus PSI, Ade Armando, yang mengatakan DIY sebagai bentuk politik dinasti dinilai tidak pantas. Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, yang juga menyayangkan pernyataan tersebut.
"Saya tetap menilai statement itu tidak pantas dan menunjukkan kebodohan," kata Huda, Senin (4/12/2023).
Huda menyebut tersinggung dengan pernyataan yang disampaikan Ade Armando di akun media sosialnya tersebut. Bahkan, Huda menegaskan agar Ade Armando belajar sejarah terkait bagaimana NKRI terbentuk dan peran Sri Sultan HB IX dan Pakualam IX.
"Saya sebagai rakyat Yogyakarta tersinggung jika Pak Ade Armando ber-statement kurang pantas seperti itu," ujarnya.
Huda juga menekankan, sebagai politisi, mestinya Ade Armando lebih cermat dalam mengeluarkan statement. Ia pun meminta Ade Armando untuk meminta maaf seusai mengeluarkan pernyataan yang menyinggung politik dinasti di DIY.
"Apalagi sebagai politisi mestinya lebih cermat ber-statement, kecuali memang demikian sikap politiknya. Jika memang demikian sebagai sikap politik, ya silakan masyarakat menilai, tetapi saya tetap menilai statement itu tidak pantas," kata Huda.
Dikatakan bahwa selama hampir 10 tahun menjadi anggota DPRD DIY, ia justru menemukan sikap yang sangat demokratis dan egaliter dari Ngarsa Dalem (Gubernur DIY).
"Beliau mencontohkan sikap dan keteladanan sebagai pemimpin yang sangat berkelas, sangat egaliter, dan demokratis. Sekali lagi saya minta Pak Ade Armando minta maaf pada masyarakat Yogyakarta, karena saya yakin banyak yang tersinggung, bukan hanya saya," kata Huda.