REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- Warga Nagari Batu Palano di Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat, ikut membantu petugas mengevakuasi para pendaki dari Gunung Marapi, yang mengalami erupsi pada Ahad (3/12/2023).
Tokoh masyarakat Sungai Pua, Palkanedi (50 tahun), menyampaikan bahwa ada kurang lebih 65 warga yang aktif membantu tim penyelamat mengevakuasi pendaki dari Marapi. "Mereka mengenal daerah pendakian lebih perinci sehingga diharapkan mampu membantu evakuasi lebih cepat," katanya, Senin (4/12/2023).
Ia mengatakan bahwa beberapa pemuda menemukan seorang perempuan pendaki yang kondisinya sudah lemah dan kemudian mengevakuasinya bersama petugas.
Sementara itu, Thomas bersama satu rekannya berhasil mencapai daerah cadas di Gunung Marapi dan menemukan beberapa pendaki. "Dini hari tadi kami melihat langsung ada empat orang pendaki yang lemas di sekitar cadas. Ada yang mengalami patah tulang, karena alat yang tidak lengkap kami tidak bisa bawa," ujar dia.
Thomas bersama rekannya akan membantu tim penyelamat untuk menuju ke lokasi tersebut dan mengevakuasi para pendaki. "Kami tidak berani untuk lebih jauh menuju puncak karena Marapi masih terdengar bergemuruh," kata Thomas.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kota Padang Abdul Malik mengatakan bahwa ada 75 pendaki penyintas erupsi Marapi yang sudah didata dan 49 orang di antaranya sudah dievakuasi dengan selamat.
Di antara pendaki yang dievakuasi dari Gunung Marapi ada yang dibawa ke rumah sakit di Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang agar bisa mendapat perawatan medis yang dibutuhkan.