REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan bahwa fasilitas sekolah umum dan sekolah agama harus sama, karena semua pelajar di kedua sekolah tersebut sama-sama anak Indonesia.
Saat mengunjungi Pondok Pesantren Modern Nurussalam di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (4/12/2023), Anies menekankan pendidikan menjadi sektor yang mengalami perubahan jika dia memperoleh amanah memenangi Pilpres 2024 dan menjadi presiden ke-8 RI.
"Tidak lagi ada dibeda-bedakan antara negeri dan swasta. Jangan dibedakan antara sekolah umum dan sekolah agama," kata Anies di hadapan para santri dan pengajar pesantren tersebut.
Anies mengaku dia ingin membangun sektor pendidikan di semua lini dan bukan hanya anak-anak yang menempuh pendidikan di sekolah milik pemerintah. Oleh karena itu, dia pun menggagas untuk membawa keadilan dan kesetaraan di sektor pendidikan.
Selain itu, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu juga menilai fasilitas pendidikan harus menyenangkan bagi seluruh pelajar. Apabila pendidikan menjadi hal menyenangkan, proses belajar dan mengajar pun bisa menjadi lebih baik.
"Kalau anak-anaknya cemberut, nah ini sekolah ada masalah. Kalau anak-anaknya bersungut-sungut, nah ini ada masalah nih," kata Anies.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye juga telah dijadwalkan mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.