REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sejumlah departemen kepolisian di Amerika Serikat memperingatkan orang tua mengenai potensi bahaya dari fitur terbaru Apple, NameDrop. Menurut pihak kepolisian, kemudahan yang ditawarkan oleh fitur tersebut bisa membahayakan anak.
NameDrop merupakan salah satu fitur baru yang dihadirkan dalam pembaruan iOS 17 dan Apple Watch OS 10.1. NameDrop berfungsi untuk mempermudah proses pertukaran detail kontak antarpengguna iPhone atau Apple Watch.
Untuk menggunakan fitur ini, pengguna Apple yang ingin bertukar kontak cukup menempatkan ponsel mereka sedikit di atas ponsel pengguna Apple lain. Setelah itu, prompt NameDrop akan muncul secara otomatis pada layar ponsel milik kedua belah pihak.
Ketika notifikasi muncul, pengguna bisa memilih opsi untuk bertukar detail kontak. Opsi lainnya, hanya salah satu pihak saja yang membagikan informasi kontak kepada pengguna lain tanpa menerima balik informasi kontak dari pengguna lain tersebut.
Permintaan NameDrop bisa dibatalkan secara cepat dengan cara memisahkan kedua perangkat gawai. Cara lainnya adalah dengan mengunci ponsel sebelum transfer kontak berhasil berjalan sepenuhnya.
Di satu sisi, fitur ini bisa mempermudah dua orang untuk saling bertukar kontak. Akan tetapi, kemudahan yang ditawarkan dari fitur ini juga dapat menjadi pedang bermata dua yang membahayakan anak.
Fitur ini bisa membuat anak tanpa sadar membagikan beragam informasi pribadi mereka kepada orang lain. Informasi ini bisa berupa gambar, nomor telepon, alamat surel, hingga informasi pribadi lain.
"Kami mengimbau kepada semua anggota masyarakat untuk mengambil langkah proaktif demi melindungi privasi mereka dan privasi orang-orang tercinta mereka dengan cara menonaktifkan fitur tersebut," jelas Kantor Sheriff Crenshaw County di Alabama dalam pernyataan resmi yang mereka bagikan di Facebook, seperti dilansir Mail Online pada Selasa (5/12/23).
Untuk menonaktifkan fitur NameDrop, pengguna dapat membuka menu setting atau pengaturan, pilih general atau umum, lalu pilih Airdrop. Setelah itu, nonaktifkan opsi "Bringing Devices Together".
Potensi bahaya sebenarnya tak hanya berlaku pada pengguna Apple anak, tetapi juga orang dewasa pada umumnya. Menurut ahli keamanan siber dari InfoStream, Alan Crowetz, fitur ini dapat membu
"hcat pengguna Apple tanpa sadar membagikan informasi pribadi dan kontak mereka dengan orang tak dikenal yang bersinggungan di jalan.
"Kita telah melihat bagaimana orang jahat, pedofil, dan lainnya benar-benar memanfaatkan informasi pribadi," ungkap Crowetz.
Di tengah perbincangan hangat seputar NameDrop, South Bend Police Department (SBPD) memberikan pernyataan yang sedikit berbeda. SBPD menilai informasi pribadi pengguna Apple tak bisa didapatkan dengan mudah oleh pengguna Apple lain hanya karena mereka bersinggungan di jalan. Alasannya, fitur NameDrop baru bisa bekerja bila kedua ponsel atau perangkat Apple ditumpuk dengan jarak yang sangat dekat.
Akan tetapi, SBPD tak menampik bila fitur ini bisa dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab untuk mendapatkan informasi kontak dari anak yang menggunakan gawai Apple. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mewaspadai atau bahkan menonaktifkan fitur ini pada gawai Apple anak mereka.
"Sebagai contoh, anak atau orang dewasa yang tidak memahami fungsi-fungsi pada ponsel mereka diminta untuk melakukan NameDrop, mereka mungkin akan setuju dan mengirimkan rincian kontak mereka tanpa memahaminya," papar SBPD.
Di sisi lain, beberapa ahli menilai orang tua dan pihak otoritas bersikap terlalu berlebihan terhadap fitur NameDrop. Mereka menilai fitur ini tidak seberbahaya itu.
"(Terlalu berlebihan) sampai ada kepanikan di sini mengenai pengambilan informasi kontak tanpa izin. Saya tak terlalu khawatir tentang itu," terang profesor hukum yang berfokus pada hukum siber dari University at Buffalo, Mark Bartholomew.
Analis keamanan siber, Davey Winder, juga mengungkapkan hal serupa. Kemungkinan pencurian informasi kontak dan pribadi melalui NameDrop sangat kecil menurut Winder. Alasannya, fitur NameDrop hanya bekerja bila kedua ponsel ditumpuk dalam kondisi tidak terkunci.
Meski menilai potensi bahaya dari NameDrop minim, Bartholomew mengatakan penting bagi semua orang untuk lebih waspada terhadap teknologi baru. Kehadiran teknologi baru sebaiknya dikritisi terlebih dahulu sebelum benar-benar dimanfaatkan secara luas. "Kita perlu berhati-hati sebelum menerimanya," ujar Bartholomew.