REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mendesak Israel melindungi warga sipil di Gaza dan memperingatkan bahwa kegagalan dalam melakukannya dapat menimbulkan kekalahan strategis.
"Dalam pertarungan seperti ini, pusat gravitasinya adalah penduduk sipil. Dan jika Anda membuat mereka jatuh ke tangan musuh, Anda mengubah kemenangan taktis dengan kekalahan strategis," kata Austin dalam Reagan National Defense Forum di California pada beberapa waktu lalu.
"Jadi saya berulang kali menegaskan kepada para pemimpin Israel bahwa melindungi warga sipil Palestina di Gaza adalah tanggung jawab moral dan prioritas,” tambah Austin.
Austin mengaku secara pribadi telah mendesak para pemimpin Israel agar menghindari jatuhnya korban sipil, retorika yang tidak bertanggung jawab, mencegah kekerasan yang dilakukan para pemukim di Tepi Barat yang diduduki, dan memperluas akses bantuan kemanusiaan.
Di sisi lain, dia menekankan bahwa negara mana pun harus membalas serangan tersebut --merujuk serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober-- dan menekankan bahwa setiap negara berkewajiban melindungi warga sipil selama konflik bersenjata.
Austin juga mengatakan solusi dua negara masih menjadi satu-satunya jalan keluar dari konflik ini.
"Tanpa harapan, konflik Israel-Palestina akan tetap menjadi mesin ketidakstabilan dan ketidakamanan serta penderitaan manusia," kata dia.
Austin menegaskan kembali dukungan AS kepada Israel dengan mengatakan Washington akan "tetap menjadi sahabat terdekat Israel di dunia."
"Dukungan kami terhadap keamanan Israel tidak dapat dinegosiasikan. Dan tidak akan pernah bisa dinegosiasikan," tambahnya.
Tentara Israel kembali membombardir Jalur Gaza pada Jumat pekan lalu setelah menyatakan jeda kemanusiaan selama sepekan dengan Hamas berakhir. Lebih dari 15.500 warga Palestina yang sebagian besar anak-anak dan perempuan, meninggal dunia dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023. Korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 orang.