REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jasa Raharja dan Gojek menggelar sosialisasi bertajuk Safety Induction, terkait keselamatan berlalulintas pada puluhan mitra pengemudi di Kota Bandung, Senin (4/12/2023). Hal ini dilakukan, menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru) 2023.
Edukasi bertema Sosialisasi Peran Keselamatan Lalu Lintas dan Jaminan Pertanggungan Jasa Raharja Terhadap Penumpang Atas Mitra Pengemudi Roda Empat Gojek, diharapkan mampu meningkatkan kepedulian pengemudi akan keselamatan.
Menurut Kepala Divisi Asuransi Jasa Raharja, Jahja Joel Lami, hingga Oktober 2023 tercatat telah terjadi kecelakaan sebanyak 122.882 orang. Dengan korban meninggal dunia sebanyak 21.582. Angka tersebut naik, bila dibandingkan periode yang sama pada 2022. Yakni, 112.212 kecelakaan. Namun, tahun lalu korban meninggal dunianya lebih banyak yaitu 22.549.
"Untuk menekan angka kecelakaan, disiplin berlalulintas sangat penting," ujar Jahja.
Selain itu, kata Jahja, sosialisasi ini sebagai upaya untuk memastikan keselamatan penumpang. Sekaligus, memastikan pihaknya turut menanggung biaya baik bagi pengemudi maupun penumpang, bila terjadi kecelakaan.
"Tentang disiplin berlalulintas di jalan raya. Hari ini kita bekerja sama dengan Gojek. Jadi yang kita sasar, sosialisasi atau edukasi ini pada mitra Gojek. Khususnya para angkutan roda empat," katanya.
Terkait persiapan jelang libur Natal dan tahun baru (Nataru), Jahja mengatakan, telah menyiapkan petugas yang nanti akan mobile untuk memantau daerah-daerah rawan terjadinya kecelakaan.
"Untuk bertindak cepat, untuk penanganan terhadap kecelakaan," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Jabar Agus Didik Suseno mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini, mengingat keselamatan berkendara sangat penting guna menghindari terjadi korban jiwa.
"Bagaimanapun keselamatan itu menjadi tanggungjawab kita bersama dan harus terus-menerus disosialisasikan khususnya pada pengemudi angkutan umum atau pribadi," katanya.
Sedangkan Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Jabar AKBP Eti Haryati menatakan, hadirnya sosialisasi seperti ini sangat penting. Sekaligus memudahkan pihaknya dalam mengedukasi masyarakat.
"Merupakan tugas kami untuk memberikan pemahaman, kesadaran dan mengajak mereka mengaplikasikan apa itu keselamatan tertib berlalulintas. Banyak kegiatan yang sudah kami lakukan seperti FGD. Banyak kegiatan baik secara langsung atau tidak langsung untuk menekan angka fatalitas laka khususnya di Jawa Barat," paparnya.