REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Catatan dokumen rahasia Israel, yang kini dipublikasikan The Times of Israel, mengungkap Israel yang kalang kabut saat diserang Mesir dan Suriah pada Perang Oktober 1973 (Perang Yom Kippur).
Israel percaya bahwa Mesir--setelah kekalahannya enam tahun lalu dalam perang Juni 1967--tidak akan menyerang kecuali negara tersebut terlebih dahulu memperoleh kemampuan untuk melumpuhkan angkatan udara Israel.
Sehari sebelum perang pecah pada 6 Oktober 1973, Kepala Intelijen Militer Israel, Eli Zeira, mengatakan kepada Perdana Menteri Israel saat itu, Golda Meir, ihwal indikasi penyerangan dari Mesir.
"Persiapan mereka (Mesir) sebagian besar berasal dari rasa takut terhadap kita. Jadi mereka tidak akan menyerang, (meskipun) kita tidak memiliki bukti. Secara teknis, mereka mampu bergerak, (tapi) saya berasumsi jika mereka ingin menyerang, maka kita memiliki indikasi yang lebih jelas," kata Zeira kepada Meir.