Selasa 05 Dec 2023 16:04 WIB

Femisida Langsung Vs tidak Langsung, Apa Bedanya?

Cegah kekerasan gender, masyarakat diminta peka terhadap lingkungan.

Red: Reiny Dwinanda
Perempuan depresi (Ilustrasi). Femisida berbeda dari pembunuhan biasa karena femisida mengandung aspek ketidaksetaraan gender, dominasi, maupun agresi.
Foto: Pixabay
Perempuan depresi (Ilustrasi). Femisida berbeda dari pembunuhan biasa karena femisida mengandung aspek ketidaksetaraan gender, dominasi, maupun agresi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani meminta masyarakat agar peka terhadap lingkungan sekitar. Hal itu penting untuk mencegah terjadinya kekerasan berbasis gender.

"Masyarakat hendaknya meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya kekerasan berbasis gender," kata Andydalam seminar daring bertajuk "Memahami Femisida sebagai Bentuk Kekerasan Gender Terhadap Perempuan", di Jakarta, Selasa (5/12/2023).

Baca Juga

Dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar, lanjut Andy, masyarakat dapat menyikapi secara cepat dan tepat kekerasan berbasis gender, khususnya dalam relasi intim dan kekerasan seksual.

"Dengan masyarakat lebih peka terhadap lingkungan diharapkan dapat mencegah terjadinya femisida langsung maupun femisida tidak langsung," katanya.

Andy menjelaskan femisida merupakan pembunuhan terhadap perempuan yang didorong oleh kebencian, dendam, penaklukkan, penguasaan, dan pandangan terhadap perempuan sebagai barang kepemilikan sehingga boleh berbuat sesuka hatinya. Femisida berbeda dari pembunuhan biasa karena femisida mengandung aspek ketidaksetaraan gender, dominasi, maupun agresi.

Dalam kesempatan tersebut, Andy mencontohkan kasus kematian pendeta Flo atau Florensye Selvin Gaspersz di Maluku. Peristiwa tersebut tergolong bentuk femisida tidak langsung.

"Pendeta Flo dikenali oleh lingkungannya sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan suaminya, sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa ini merupakan kasus pembunuhan," katanya.

Andy menyebut bahwa kekerasan yang dialami Flo menyebabkan dia tidak dapat menjalankan tugas pelayanan kepada jemaat. Alhasil, Flo pun kehilangan mata pencarian.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّسْتَمِعُ اِلَيْكَ ۚوَجَعَلْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرًا ۗوَاِنْ يَّرَوْا كُلَّ اٰيَةٍ لَّا يُؤْمِنُوْا بِهَا ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءُوْكَ يُجَادِلُوْنَكَ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّآ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ
Dan di antara mereka ada yang mendengarkan bacaanmu (Muhammad), dan Kami telah menjadikan hati mereka tertutup (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan telinganya tersumbat. Dan kalaupun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata, “Ini (Al-Qur'an) tidak lain hanyalah dongengan orang-orang terdahulu.”

(QS. Al-An'am ayat 25)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement