Selasa 05 Dec 2023 16:19 WIB

BNBR Catatkan Kinerja Baik pada Kuartal III 2023

Awal Desember 2023, BNBR kembali berhasil restrukturisasi utang Rp 13,23 triliun.

Direktur Utama & Chief Executive Officer PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Novyan Bakrie memberikan paparan publik (Public Expose) di Bakrie Tower, Jumat (13/12/2019).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Direktur Utama & Chief Executive Officer PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Novyan Bakrie memberikan paparan publik (Public Expose) di Bakrie Tower, Jumat (13/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Roy Hendrajanto M Sakti mengatakan, BNBR mencatatkan kenaikan net icome sebesar 25 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari net income di periode sama di tahun sebelumnya. Perseroan juga berhasil mencetak pendapatan bersih sebesar Rp 3,079 triliun, naik 32 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

EBITDA juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 81 persen, dari periode sebelumnya sebesar Rp 152 miliar, menjadi Rp 274 miliar di kuartal III 2023. "Capaian kenaikan pendapatan bersih ini ditopang oleh catatan positif pendapatan sejumlah unit usaha Perseroan," kata Roy.

Baca Juga

Ia menambahkan, aset Perseroan mengalami kenaikan secara signifikan dari Rp 17,46 triliun di periode sebelumnya menjadi Rp 20,10 triliun di kuartal III 2023. Ekuitas juga meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 1,53 triliun, menjadi Rp 2,36 triliun pada kuartal III 2023 karena laba bersih Perseroan dan agio saham VKTR saat IPO dan laba tahun berjalan.

Roy menerangkan, Perseroan akan mampu secara konsisten melakukan berbagai terobosan untuk memperbaiki posisi keuangan, terutama dengan menyelesaikan proses restrukturisasi utang serta menjalankan program efisiensi di tingkat operasional anak usaha. Upaya restrukturisasi utang yang sudah dijalankan sejak beberapa tahun belakangan telah membuahkan hasil yang baik.

"Pada awal Desember 2023, Perseroan kembali berhasil merestrukturisasi utang sebesar Rp 13,23 triliun, sehingga dapat dilihat perbaikan yang drastis dalam neraca Perseroan menjadi jauh lebih sehat," ujar Roy.

Dengan demikian, Perseroan juga telah melaksanakan konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) dengan jumlah saham baru hasil konversi sebanyak 99.527.840.300 saham biasa seri E dengan nilai nominal Rp 64, per saham. Dengan adanya penambahan saham baru tersebut jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan yang sebelumnya sebesar 22.084.484.209 saham menjadi sebesar 121.612.324.509 saham setelah pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement