Selasa 05 Dec 2023 17:22 WIB

Usai Fitria Dibunuh di Sebuah Hotel di Bogor, Jasadnya Dibawa Alung ke Ruko Pakai Motor

Alung sempat mengarang cerita cekcok dengan korban, lalu korban loncat dari motor.

Tampang Rahmat Agil alias Alung (20 tahun), pria di Bogor yang membunuh pacarnya dengan membekap korban di dalam hotel, lalu meninggalkan jasad korban dalam sebuah ruko di Jalan Dokter Sumeru, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Tampang Rahmat Agil alias Alung (20 tahun), pria di Bogor yang membunuh pacarnya dengan membekap korban di dalam hotel, lalu meninggalkan jasad korban dalam sebuah ruko di Jalan Dokter Sumeru, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Shabrina Zakaria

 

Baca Juga

Rahmat Agil alias Alung (20 tahun) tega membunuh pacarnya, Fitria Wulandari (22), di sebuah hotel di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Setelah korban tewas, tersangka membawa jasad pacarnya ke sebuah ruko di Jalan Dokter Sumeru, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor menggunakan sepeda motor.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, tersangka meminta tolong salah seorang temannya untuk membawa korban keluar dari hotel pada Jumat (1/12/2023) pagi. Saat itu, tersangka mengaku bahwa korban kecelakaan karena seprai tempat tidur dalam kondisi bersimbah darah.

“Tersangka dan temannya membawa korban rencananya menuju rumah orangtua korban. Kemudian korban dipakaikan jaket oleh teman tersangka, saat itu teman tersangka merasa korban sudah dingin dan kaku,” kata Bismo, Selasa (5/12/2023).

Untuk membawa korban keluar hotel, dijelaskan Bismo, tersangka mengendarai motor di depan. Sedangkan korban diletakkan di tengah, dijaga oleh teman tersangka di belakang. 

Namun, lanjut Bismo, sesampainya di mulut gang rumah orang tua korban di Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, tersangka mengaku takut dan mengurungkan niatnya. Hingga akhirnya tersangka membawa korban ke ruko tempat korban ditemukan terakhir kali.

 

“Kemudian dimasukan jenazah korban ke ruko di lantai 2, diletakkan di atas meja pada Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIB, lalu teman tersangka pulang,” jelasnya.

 

Pada Jumat siang, Bismo mengatakan, hidung korban sempat mengeluarkan darah dan busa. Kemudian tersangka membersihkannya menggunakan kaus kaki yang ada di tas korban.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement