Selasa 05 Dec 2023 17:23 WIB

Cina: AS Harus Berhenti Anggap Cina Sebagai Musuh

Cina tidak pernah berkeinginan menantang dan menggulingkan AS.

juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin meminta Amerika Serikat untuk berhenti menganggap negaranya sebagai musuh
Foto: EPA-EFE/MARK R. CRISTINO
juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin meminta Amerika Serikat untuk berhenti menganggap negaranya sebagai musuh

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Cina meminta Amerika Serikat untuk berhenti menganggap negaranya sebagai musuh sebagai tanggapan atas pernyataan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo yang menyebut Beijing sebagai "ancaman terbesar".

"AS harus berhenti melihat Cina sebagai musuh, memperbaiki langkah yang salah dalam melakukan konfrontasi negara-negara besar dengan dalih persaingan, dan menghindari untuk mengatakan satu hal namun melakukan hal lain," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin dalam rilis yang dikeluarkan kementerian itu.

Baca Juga

"AS perlu memiliki pemahaman yang benar tentang Cina, bekerja sama dengan Cina untuk bersungguh-sungguh mewujudkan pemahaman penting bersama yang dicapai antara kedua Presiden dalam pertemuan mereka di San Francisco,” tambahnya.

"Cina tidak pernah bertaruh melawan AS, dan tidak memiliki keinginan untuk menantang dan menggulingkan AS." sebut Wenbin.

Pejabat Cina itu mengingat bahwa Presiden Biden pernah berkata bahwa AS tidak berupaya menghentikan perkembangan ekonomi atau kemajuan ilmiah maupun teknologi negara itu.

"Namun, apa yang dinyatakan pejabat AS tersebut bertentangan dengan ucapan Biden. Hal ini akan menyulitkan mereka mendapatkan kepercayaan Cina dan dunia, dan menunjukkan mentalitas Perang Dingin serta pola pikir hegemonik yang tertanam dalam pada beberapa orang di AS," tambah Wang.

Pernyataan Wang muncul setelah Raimondo menyebut Cina sebagai "ancaman terbesar yang pernah kami hadapi" dan menekankan bahwa negara itu bukan teman bagi AS.

Raimondo juga mendesak para pemimpin usaha AS untuk mengutamakan keamanan nasional daripada pendapatan jangka pendek.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement