Selasa 05 Dec 2023 17:48 WIB

Kisah Adan, Meninggal di Lereng Marapi Usai Coba Selamatkan Tiga Teman

Adan sempat mengabarkan kepada orang tuanya soal erupsi Gunung Marapi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
In this undated photo released Dec. 5, 2023, by the Indonesian National Search and Rescue Agency (BASARNAS), rescuers evacuate the body of a climber killed in Mount Marapi
Foto: AP Photo/BASARNAS
In this undated photo released Dec. 5, 2023, by the Indonesian National Search and Rescue Agency (BASARNAS), rescuers evacuate the body of a climber killed in Mount Marapi

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Empat orang pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat dilaporkan merupakan mahasiswa dari Riau. Mereka adalah mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) atas nama Nazatra Adzin Mufadhal, Ilham Nanda Bintang, Muhammad Adan serta Aditya Sukirno Putra.

Dua di antara empat orang itu yakni  M Adan (21) dan Nazatra Adzin Mufadhal (22) terkonfirmasi meninggal dunia. Keduanya adalah warga Kota Pekanbaru. Satu mahasiswa lainnya belum ditemukan atas nama Ilham Nanda Bintang. Sementara Aditya Sukirno Putra ditemukan selamat dan masih dalam perawatan.

Baca Juga

Paman Adan, Sudirman, mengatakan Adan sudah dimakamkan di Jalan Lintas Timur KM 20, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau Selasa (5/12/2023) tadi siang. Suasana haru menyelimuti proses pemakaman, mulai dari keluarga, kerabat, bahkan teman kuliah korban berdatangan untuk mengantarkan ke pemakaman.

Sudirman menceritakan M Adan awalnya pamit untuk pergi ke Padang. Namun, dia mendadak berubah pikiran hingga memutuskan pergi mendaki Gunung Marapi bersama teman-temannya. "Saat itu dia izin sama orang tuanya untuk pergi ke Padang, akhirnya gak jadi dan izin untuk mendaki gunung," kata Sudirman.

Setelah di gunung, Adan sempat menelepon keluarganya dan memberi kabar kondisi di Gunung Marapi. Saat itu Marapi dalam kondisi erupsi. Setelah itu pihak keluarga mendapat kabar dari temannya, kalau almarhum sempat menolong kawannya tiga orang dengan kondisi kakinya sudah patah.

"Beliau (Adan) berusaha menolong kawannya yang mengalami patah kaki," ucap Sudirman.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, keluarga korban langsung pergi ke Gunung Marapi. Adan juga sempat mengirim lokasinya melalui google share location.

Namun keluarga Adan tak bisa menjemputnya ke atas gunung karena situasi sangat bahaya. Tim gabungan juga melarang masyarakat untuk menaiki gunung tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement