Selasa 05 Dec 2023 17:57 WIB

Politeknik Negara Padang Berduka, Tiga Mahasiswa Jadi Korban Erupsi Marapi

Salah satu seorang mahasiswa diketahui membawa ibunya ke Marapi.

Evakuasi korban di lereng Marapi, Sumatra Barat.
Foto: AP Photo/BASARNAS
Evakuasi korban di lereng Marapi, Sumatra Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN AGAM -- Politeknik Negeri Padang (PNP) Sumatra Barat berduka. Mereka menginformasikan bahwa tiga dari 14 orang mahasiswa asal perguruan tinggi tersebut meninggal dunia pascaerupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12).

"Setelah kami telusuri 14 mahasiswa Politeknik Negeri Padang menjadi korban erupsi Gunung Marapi," kata bagian Kemahasiswaan PNP Padang Utih SW di posko pencarian Nagari Batu Palano, Kabupaten Agam, Selasa.

Baca Juga

Utih juga membenarkan salah seorang mahasiswa tersebut membawa orang tua perempuannya saat menaiki gunung api aktif setinggi 2.891 meter tersebut.

Ia mengatakan dari 14 mahasiswa tersebut hingga Senin (4/12), delapan di antaranya telah dievakuasi tim gabungan. Dari jumlah itu enam orang selamat sementara dua meninggal dunia dan telah dikebumikan.

"Kedua korban itu berasal dari Asam Pulau Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang," kata dia.

Kemudian pada Selasa (5/12) sekitar pukul 16.36 (tiba di posko) tim gabungan berhasil mengevakuasi satu korban yang juga mahasiswa PNP. Namun sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Korban yang baru dievakuasi tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi menggunakan ambulans untuk proses identifikasi.

"Jadi, untuk data sementara sembilan mahasiswa PNP sudah dievakuasi tiga meninggal dunia dan enam orang selamat," jelas dia.

Ia menyebutkan untuk lima mahasiswa lainnya saat ini masih dalam proses pencarian tim gabungan. Dari lima korban itu satu di antaranya diketahui ikut serta membawa orang tua ke Gunung Marapi. "Orang tua laki-lakinya (mahasiswa yang membawa ibu) tadi pagi menyusul ke atas untuk membantu pencarian," kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Kota Padang, Sumatra Barat, Abdul Malik mengatakan tiupan abu vulkanik menjadi salah satu faktor penghambat tim gabungan dalam mengevakuasi para korban Gunung Marapi.

"Hambatan sudah ada lima kali erupsi hingga pukul 11.00 WIB. Tadi abu vulkanik juga turun hingga sampai ke kaki bukit dan membuat jarak pandang tim jadi terganggu," kata Abdul Malik.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement