Selasa 05 Dec 2023 18:35 WIB

Serangan Artileri Rusia Tewaskan Dua Warga Kota Kherson

Medis yang tiba di lokasi kejadian hanya dapat mengumumkan kematian mereka.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pejabat Ukraina mengatakan serangan artileri Rusia di jalanan Kota Kherson menewaskan setidaknya dua orang.
Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Pejabat Ukraina mengatakan serangan artileri Rusia di jalanan Kota Kherson menewaskan setidaknya dua orang.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pejabat Ukraina mengatakan serangan artileri Rusia di jalanan Kota Kherson menewaskan setidaknya dua orang. Serangan ini digelar saat invasi yang kini sudah berlangsung selama 21 bulan memasuki musim dingin kedua.

Gubernur Regional Kherson Oleksandr Prokudin mengunggah video setelah serangan. Video itu menunjukkan dua jenazah dan darah di jalanan pusat kota serta lubang yang disebabkan peluru artileri.

Baca Juga

"Medis yang tiba di lokasi kejadian hanya dapat mengumumkan kematian mereka," kata Prokudin mengenai para korban di aplikasi kirim-pesan Telegram, Selasa (5/12/2023).

Kepala pemerintahan Kota Kherson Roman Mrochko menambahkan fasilitas medis juga terkena tembakan. Dua orang petugas medis terluka.

Serangan Rusia di Kota Dnieper menjadi rutin sejak tentara Ukraina membebaskan kota itu tahun lalu. Setiap hari terdapat laporan korban jiwa dari warga sipil.

Dengan perang di garis depan yang sepanjang lebih dari 1.000 kilometer berjalan statis dan mulai memasuki musim dingin, kedua belah pihak semakin sering menggunakan serangan udara untuk mempertahankan tekanan militer.

Pihak berwenang Rusia mengatakan mereka membalas serangan drone Ukraina di Krimea. Sementara itu, Pemerintah Ukraina mengatakan serangan udara itu merupakan tanggapan atas serangan drone dan rudal yang diluncurkan pasukan Kremlin.

Kedua belah pihak belum melaporkan adanya korban jiwa atau kerusakan dalam serangan-serangan tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertahanan udara Rusia menghancurkan 22 dan menghalau lebih dari 13 drone Ukraina di atas Krimea dan Laut Azov pada Selasa dini hari.

Tidak lama kemudian, kementerian menambahkan empat drone lainnya juga dihancurkan dan dua drone berhasil dihalau. Pejabat Rusia biasanya mengatakan drone dihancurkan ketika ditembak jatuh dan mengatakan drone dihalau ketika mereka menggunakan alat jamming elektronik.

Krimea yang dianeksasi Rusia pada 2014 lalu kerap menjadi target serangan Ukraina sejak invasi skala penuh pada Februari 2022. Menurut pejabat Rusia, bulan lalu Ukraina meluncurkan salah satu serangan drone terbesarnya ke Krimea tapi mereka tidak mengungkapkan adanya korban jiwa atau kerusakan.

Sementara itu Angkatan Udara Ukraina mengatakan mereka menembak jatuh 10 dari 17 drone Shahed yang diproduksi Iran yang Rusia luncurkan. Angkatan udara mengatakan pasukan Moskow juga meluncurkan enam rudal S-300 tapi tidak mengungkapkan detail lebih lanjut.

Bulan lalu Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan seperti musim dingin sebelumnya pada musim dingin tahun ini Rusia dapat kembali mengincar pembangkit listrik Ukraina. Sebagai upaya untuk menghalangi warga sipil mendapatkan penghangat dan air.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement