Selasa 05 Dec 2023 19:34 WIB

Freemasonry Kuasai Presiden Amerika dan Mengapa Bung Karno Larang Organisasi Ini?

Presiden Amerika Serikat selalu memihak kepada Israel

Warga Yaman menunjukan bendera Israel dan Amerika yang sudah rusak terbakar saat unjuk rasa anti-Israel  di Sanaa, Yaman, (4/7/2023)
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Warga Yaman menunjukan bendera Israel dan Amerika yang sudah rusak terbakar saat unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, (4/7/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dukungan Amerika Serikat terhadap Israel telah berlangsung sejak negara itu berdiri  yang diarsiteki Inggris, didukung Amerika Serikat dan PBB. Salah satu contoh kasus yang menggambarkan kenyataan ini adalah peristiwa yang terjadi 1947, saat terjadi tarik-ulur kelahiran negara Israel. 

Kala itu, Presiden Amerika Serikat dijabat Harry S Truman. Ia memberikan pernyataan yang sedikit mendukung perjuangan rakyat Palestina. Bahkan, lewat salah seorang pejabat Gedung Putih muncul pernyataan agar Amerika Serikat tidak melupakan dan mendukung perjuangan rakyat Palestina. 

Baca Juga

Hanya menunggu hitungan jam saja, seluruh jaringan kerja Yahudi melancarkan protes kepada Gedung Putih. Bahkan mereka mengancam akan melakukan sesuatu agar Truman terjungkal dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat mendatang.

Dan, hanya dengan begitu semua keputusan berubah. Harry S Truman dari Partai Demokrat 180 derajat mengubah haluan kebijakan pemerintahan Amerika Serikat, menjadi sangat mendukung berdirinya negara Israel yang langsung disambut meriah oleh orang-orang Yahudi di seluruh dunia.

Dukungan ini mendapat sebuah balasan kunjungan dari seorang pemimpin rabi Israel dan menyatakan pada Truman, ''Tuhan telah meletakkan engkau di rahim ibumu, agar engkau menjadi alat untuk menghidupkan kembali Israel setelah 2000 tahun silam,'' ujar sang rabi.

Di hari Pemilihan Presiden, Harry S Truman mengantongi 74 persen suara komunitas Yahudi di Amerika Serikat. Sekali lagi menunjukkan bahwa berkat lobi Israel mengantarkannya duduk di singgasana Amerika Serikat.   

Maka jangan heran, jika seorang Perdana Menteri Israel begitu berkuasa penuh atas presiden-presiden Amerika Serikat dalam mengambil keputusan yang terkait dengan Israel - Palestina bahkan masalah Timur Tengah. Hingga kini, kita tidak akan kesulitan menemukan bahwa sesungguhnya Amerika Serikat adalah budak  Israel.

Setiap pemimpin Amerika Serikat berada di bawah Freemasonry Internasional organisasi bayangan Yahudi yang terdapat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang pernah dilarang pada masa pemerintahan Soekarno. 

Dalam surat keputusan 27 Februari 1961 dengan alasan organisasi ini punya dasar dan sumber dari luar Indonesia yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. (Herry Nurdin : 'Jejak Freemason dan Zionis di Indonesia).

Karena itu, tidak heran bila Presiden Bush habis-habisan membela Israel. Seperti dalam soal nuklir Iran, negara adidaya ini tidak berlaku adil. Israel yang juga memiliki nuklir tidak digubris sama sekali.

Bukan Bush saja yang bersikap demikian hampir seluruh pembesar Amerika Serikat bersikap sama.Lihat saja dalam agresi Israel ke Palestina. Bush bukannya mengingatkan Israel terhadap serangan yang makin brutal, malah berjanji akan menambah pasokan senjata pada Israel.

Baca juga: Heboh Wolbachia, Ini Tafsir dan Rahasia Nyamuk yang Diabadikan Alquran Surat Al-Baqarah

Ini menunjukkan bukan hanya dukungan moral yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk Israel. Bentuk hubungan yang lebih riil dalam bidang pertahanan, militer, dan juga ekonomi mengalir dengan deras tak terhentikan ke Israel.

Bantuan Amerika Serikat untuk Israel menyedot 16 persen dari total bantuan Amerika Serikat untuk seluruh dunia.   

photo
Sejarah Perlawanan Palestina - (Republika)

 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement