Selasa 05 Dec 2023 20:34 WIB

Wapres Ungkap Minat Pengusaha China Danai Riset Produk Halal Indonesia

Alokasi anggaran riset dan pengembangan di Indonesia masih relatif kecil.

Wakil Presiden KH Maruf Amin dalam keterangan persnya dalam acara peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2024 dan Peresmian Universitas Indonesia Industrial Government (I-Gov) ke-3 2023 di Depok, Selasa (5/12/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin dalam keterangan persnya dalam acara peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2024 dan Peresmian Universitas Indonesia Industrial Government (I-Gov) ke-3 2023 di Depok, Selasa (5/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengungkapkan minat pengusaha China untuk mendanai kebutuhan anggaran riset dan pengembangan produk halal di Indonesia.

"Kemarin saya ke China, itu puluhan pengusaha China akan berinvestasi di bidang industri halal di Indonesia dan sangat berminat ke sana. Itu baru di satu negara, belum negara lain," kata Ma'ruf usai menghadiri Peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2024 dan Peresmian Universitas Indonesia Industrial Government (I-GOV) Ke-3 Tahun 2023 di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/12/2023).

Baca Juga

Wapres menyatakan optimismenya bahwa industri halal di Indonesia akan berkembang pesat jika diimbangi dengan dukungan anggaran riset dan pengembangan produk halal dalam negeri. Menurutnya, kehadiran investor asing dalam menggarap produk halal di Indonesia sekaligus peluang bagi pendanaan riset dan pengembangan yang melibatkan perguruan tinggi. Ma'ruf mengatakan, alokasi anggaran riset dan pengembangan di Indonesia masih relatif kecil, berkisar 0,24 persen dari total APBN.

"Memang betul sekali, kita masih sangat kecil. Karena itu kita dorong universitas juga melakukan kerja sama dengan industri dan berbagai dunia usaha, ikut membiayai riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi," katanya.

Kontribusi pemerintah dan swasta tersebut diharapkan mampu mendongkrak pendanaan riset dan pengembangan produk ekonomi syariah yang ditargetkan mencapai 2 persen pada 2030.

"Kita akan terus mendorong peningkatan anggaran dari tahun ke tahun. Kalau sekarang baru 0,24 persen, kita harapkan 2030 jadi 2 persen dan akan kita teruskan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement