Rabu 06 Dec 2023 04:32 WIB

Mantan Dubes AS untuk Bolivia Didakwa Jadi Mata-Mata Kuba

Mantan diplomat AS ini diketahui telah menjadi mata-mata Kuba sejak 1981.

Aksi mata-mata (ilustrasi). Mantan duta besar AS untuk Bolivia Victor Manuel Rocha didakwa menjadi mata-mata untuk pemerintah Kuba selama lebih dari 40 tahun.
Foto: showblog.syfy.com
Aksi mata-mata (ilustrasi). Mantan duta besar AS untuk Bolivia Victor Manuel Rocha didakwa menjadi mata-mata untuk pemerintah Kuba selama lebih dari 40 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pihak berwenang Amerika Serikat mendakwa mantan duta besar untuk Bolivia yang diam-diam bekerja sebagai agen Kuba selama puluhan tahun, kata Departemen Kehakiman negara itu pada Senin (4/12/2023).

Victor Manuel Rocha (73) yang menjabat duta besar AS untuk Bolivia pada 2000-2002, menghadapi berbagai dakwaan karena diduga bertindak sebagai agen pemerintah Republik Kuba, kata departemen itu.

Baca Juga

Rocha telah bekerja atas nama Kuba sejak 1981. "Tindakan ini mengungkap salah satu penyusupan agen asing tertinggi dan terlama dalam pemerintah Amerika Serikat," kata Jaksa Agung Merrick Garland.

Menurut Garland, Rocha menjabat agen pemerintah Kuba selama lebih dari 40 tahun sehingga mendapatkan akses kepada informasi sensitif oleh jabatan tingginya dalam pemerintahan AS.

"Mereka yang mempunyai hak istimewa bertugas dalam  pemerintahan Amerika Serikat diberi kepercayaan yang sangat besar oleh rakyat yang kita layani. Mengkhianati kepercayaan tersebut dengan bohong menyatakan kesetiaan kepada Amerika Serikat sambil mengabdi pada negara asing adalah kejahatan yang akan diperkarakan penuh oleh Departemen Kehakiman," tambah Garland.

Rocha didakwa dengan tiga dakwaan pidana, antara lain bersekongkol sebagai agen pemerintah asing, bertindak sebagai agen pemerintah asing tanpa pemberitahuan terlebih dulu kepada Jaksa Agung, dan menggunakan paspor yang diperoleh dengan pernyataan palsu.

Setelah ditahan di Miami pada Jumat, Rocha akan hadir untuk pertama kalinya di hadapan majelis hakim di Miami pada Senin.

 

sumber : Antara/Anadolu Agency
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement