Selasa 05 Dec 2023 23:52 WIB

Jumlah Petani Milenial di Jabar Capai 543.044 Paling Banyak di Sukabumi

BPS ungkap saat ini ada 41 persen petani yang sudah menggunakan teknologi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
kegiatan Workshop Petani Milenial di Era Digital bersama para pemuda yang ada di Sumedang, Jawa Barat.
Foto: Dok. Web
kegiatan Workshop Petani Milenial di Era Digital bersama para pemuda yang ada di Sumedang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan pencacahan lengkap Sensus Pertanian (ST) 2023. Jumlah usaha pertanian di Provinsi Jawa Barat tahun 2023 tercatat sebanyak 3.293.682 unit. 

Menurut Kepala BPS Jabar Marsudijono, berdasarkan hasil ST 2023, petani milenial yang berumur 19–39 tahun baik menggunakan maupun tidak menggunakan teknologi digital sebanyak 543.044 orang atau 17,19 persen. 

Sementara itu, kata dia, petani yang berumur lebih dari 39 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 1.316.743 orang (41,68 persen) dan petani yang berumur kurang dari 19 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 296 orang (0,01 persen). 

"Kabupaten dan kota dengan petani milenial umur 19–39 tahun terbanyak adalah Kabupaten Sukabumi sebanyak 71.169 orang atau sekitar 13,11 persen dari keseluruhan petani milenial umur 19–39 tahun di Jabar," ujar Marsudijono, Selasa (5/12/2023).

Sementara itu, kata dia kabupaten dan kota dengan jumlah petani milenial umur 19–39 tahun terbanyak kedua dan ketiga adalah Garut dan Kabupaten Cianjur masing-masing sebanyak 69.878 orang (12,87 persen) dan 57.084 orang (10,51 persen).

Menurutnya, pada November 2023, gabungan tujuh kota di Jabar terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 2,85 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,52. 

Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 3,64 persen dan terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 2,36 persen. 

"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran," katanya.

Secara month to month (mtm), kata dia, November 2023 mengalami inflasi sebesar 0,36 persen. Inflasi mtm tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 0,81 persen. Sementara inflasi mtm terendah terjadi di Kota Cirebon sebesar 0,16 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement