Rabu 06 Dec 2023 06:38 WIB

Hujan Deras, Genangan dan Banjir Terjadi di Permukiman Warga Kota Bandung

Banjir setinggi pinggang orang dewasa menyababkan sebagian barang warga tak terselama

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Akses menuju Pasar Gedebage dan ruas jalur lambat Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, tergenang air banjir yang dipicu hujan deras.
Foto: Dok Republika
Akses menuju Pasar Gedebage dan ruas jalur lambat Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, tergenang air banjir yang dipicu hujan deras.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan deras yang terjadi Selasa (5/12/2023) malam menyebabkan genangan dan banjir terjadi di Kota Bandung. Termasuk banjir menggenangi pemukiman warga di wilayah Pagarsih dan Situsaeur.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan genangan dan banjir terjadi di Kawasan Sersan Bajuri, Alun-Alun Bandung, Cibereum Batas Kota Bandung-Cimahi (Fly Over Cimindi. Jalan Kebon Kawung.

Selain itu, genangan dan banjir terjadi di Jalan Terusan Pasirkoja, Soekarno Hatta Kota Bandung. Jalan Cijerah, Jalan Moch- Baleendah, Jalan Mochamad Toha, Jalan Jamika, Jalan Leuwi Panjang, Jalan Cihanjuang dan Jalan Tagog.

Sedangkan pemukiman warga yang terendam banjir seperti di Kelurahan Situsaeur dan di wilayah Pagarsih, Kota Bandung. Banjir masuk ke dalam rumah warga dan merendam barang-barang milik warga.

Intan (24 tahun) warga setempat mengatakan, sebagian warga berhasil menyelamatkan barang-barang berharga mereka. Namun, terdapat barang-barang yang tidak berhasil diselamatkan.

"Banjirnya tadi setinggi pinggang orang dewasa. Motor saya dan yang ada di sini sekitar sepuluh rumah terendam banjir," kata dia.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Barat Bambang Imanuddin mengatakan, banjir terjadi di sejumlah ruas jalan dan sebagian pemukiman warga.

"Air mulai surut untuk permukimannya warga masih didata," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement