REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Informasi mengenai dinamika di Manchester United (MU) selalu mengundang perhatian. Beredar kabar, kamar ganti tim tersebut mulai kurang harmonis.
Bagaimana situasinya? Pelatih MU Erik ten Hag dilaporkan tidak lagi mendapat dukungan penuh dari pemain dan klub. Suara-suara bernada protes di internal, nyaring terdengar.
Kekisruhan tersebut, muncul di media. Ten Hag diminta mengonfirmasi rumor ini. Ia membantahnya.
Ia optimistis, masih dipercaya oleh semua pemain dan elemen di klub. Sehingga ia tetap bekerja dengan tenang. Baik itu di level profesional maupun secara personal.
"Ya. Saya yakin. Anda bisa melihat, misalnya, comeback melawan Brentford. Pertandingan kontra Burnley, laga versus Fulham. Anda tidak bisa memainkan sepak bola hebat seperti yang kami lakukan akhir-akhir ini, jika tidak ada persatuan," kata Ten Hag dikutip dari manutd.com, Rabu (6/12/2023).
Ten Hag menerangkan, di beberapa partai tersebut, terdapat kesepahaman antara dirinya dan pemain. Semua penggawa Man United memperlihatkan determinasi. Persis seperti yang ia inginkan.
Hasilnya terlihat. Sayang, dalam dua laga terkini, MU sedikit mengalami kemundurun. Ten Hag menyebut, kelelahan turut berpengaruh pada performa MU.
Duel kontra Newcastle United memberi pelajaran nyata. The Red Devils kesulitan mengimbangi intensitas tuan rumah. Beruntung, gawang Andre Onana tidak kebobolan banyak gol.
Ten Hag menyadari fakta tersebut. Waktu terus berjalan. MU tak bisa berdiam diri pada situasi ini.
"Kami tidak senang dengan penampilan kami, dan kami yang pertama mengatakannya. Para pemain sangat kritis. Mereka mengakuinya. Kami tahu, kami harus melakukan lebih baik dari ini," ujar mantan pelatih Ajax Amsterdam itu.
Selanjutnya, ada Chelsea di depan mata. Jelas, tak ada target lain bagi MU. Pasukan Ten Hag menginginkan kemenangan. Sehingga bisa kembali merasakan angin segar. Itu berguna untuk meningkatkan kepercayaan diri.