REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran meningkatkan kewaspadaan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi saat musim hujan. Terlebih Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sudah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rokhman, mengatakan beberapa pekan terakhir ini sudah turun hujan di wilayah Kabupaten Pangandaran. Namun, hujan disebut belum intens dan dinilai masih batas normal. “Kalau dianalisis, sehari hujan, tiga atau empat hari kemudian baru hujan lagi. Belum setiap hari hujan,” kata dia kepada Republika, Selasa (5/12/2023).
Menurut Untung, sejauh ini belum ada kejadian bencana hidrometeorologi yang signifikan di Kabupaten Pangandaran. Namun, ia mengimbau masyarakat tetap waspada akan potensi terjadinya bencana saat musim hujan ini. “Kewaspadaan tetap harus ditingkatkan,” katanya.
Untung mengatakan, ada sejumlah wilayah di Kabupaten Pangandaran yang terbilang rawan bencana hidrometeorologi, seperti longsor atau banjir. Menurut dia, salah satu wilayah yang rawan terdampak banjir adalah Kecamatan Kalipucang.