Rabu 06 Dec 2023 11:38 WIB

Penjurian Asik Bang, Para Pemuda Diajak Buat Musik dan Podcast Bernuansa Kearifan Lokal

Kegiatan Asik Bang dan Podcast sangat berbeda dengan kegiatan lainnya.

Podcast (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com.
Podcast (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali menggelar penjurian nasional Asik Bang dan Podcast yang dilaksanakan di Hotel Best Western, Jakarta, Selasa (5/12/2023). Kegiatan ini melibatkan kaum muda dalam pencegahan radikalisme dan terorisme melalui 34 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme.

Tujuan dari kedua kegiatan ini salah satunya  memberikan ruang kepada kaum moderat untuk bersuara  damai, melalui berbagai kegiatan yang bermanfaat. Dan salah satunya melalui pembuatan podcast yang informatif atau pun harmonisasi yang memengaruhi masyarakat secara kolektif melalui seni atau musik.

Direktur Pencegahan, Prof Irfan Idris menyampaikan bahwa melalui subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat mengajak para anak muda yang mewakili daerah di seluruh Indonesia untuk membuat podcast dan musik tentang kearifan lokal yang menyatukan, tanpa mengurangi kreativitas untuk berprestasi  serta perlu tetap menghargai serta menghormati perbedaan yang ada.

"BNPT mengajak para anak muda 34 finalis di seluruh Indonesia untuk membuat musik dan podcast tentang kearifan lokal yang menyatukan dan tanpa mengurangi kreativitas untuk berprestasi, dan kita perlu tetap menghargai dan menghormati perbedaan yang ada," ujar Prof Irfan.

Dengan kegiatan ini kita bersama-sama menjaga kedamaian negara yang kita cintai ini dengan menolak segala bentuk narasi dan ajakan serta paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI, bersama kita yakin kedamaian Indonesia akan selalu kita rasakan.

"Dengan kegiatan ini semua bersama-sama menjaga kedamaian negara yang kita cintai dengan menolak segala bentuk narasi dan ajakan serta paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI, bersama kita yakin kedamaian Indonesia akan selalu dirasakan,” katanya melanjutkan.

Direktur Pencegahan ini melanjutkan bagaimana masifnya propaganda yang dilakukan kelompok tertentu di media sosial dalam rangka mengganggu rasa persatuan bangsa Indonesia.

"Propaganda media sosial ini sangat massif. Perang informasi ini bagaikan pisau bermata dua. Dampak negatifnya dapat mengancam stabilitas negara untuk itu saatnya kita terus bergerak tanpa kenal lelah untuk mencegah paham radikalisme terorisme melalui media sosial,” katanya.

Di tempat yang sama, Plt Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat, Teuku Fauzansyah, menyampaikan bahwa pemuda membutuhkan karakter, kompetensi dan literasi untuk menambah wawasan, sedangkan upaya pemuda dalam pencegahan terorisme adalah meningkatkan literasi dan peningkatan kulitas diri.

"Saat ini pemuda membutukan karakter, kompetensi dan literasi untuk menambah wawasan, sedangkan upaya pemuda dalam pencegahan terorisme adalah meningkatkan literasi dan peningkatan kulitas diri,” ucap Fauzan.

Teuku fauzan menjelaskan kegiatan Asik Bang dan Podcast sangat berbeda dengan kegiatan lainnya. "Kegiatan ini membentuk mindset dan memberikan pesan kepada kita untuk menghargai perdamaian dan saling menghormati keberagaman," jelasnya.

Pihaknya juga menegaskan terorisme adalah kejahatan serius yang harus dicegah melalui kegiatan-kegiatan yang mengedepankan seni budaya salah satunya lewat festival musik asik bang dan podcast ini.

penjurian ini dilaksanakan dari tanggal 4-9 desember 2023 dengan dewan juri La Rane Hafid (Podcaster), Rizky Ardi Nugroho (Podcaster), Tio Prasetyo Utomo (Podcaster) dan untuk Asik Bang Nanang Hape (Budayawan), Yuyun Arfah (Musisi), Jessica Yo (Musisi), dan Ezra Mandira (Musisi).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement