REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir menginginkan Golo Mori yang ada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) baru yang menyeluruh.
Maknanya, kata dia, pembangunan kawasan pariwisata Golo Mori mesti memperhatikan lingkungan sekitarnya. Apalagi berada di zona buffer zone konservasi komodo. Menurut dia, tidak bisa pembangunan pariwisata justru memunahkan konservasi alam.
Tak bisa pula, ujar dia, pembangunan wisata tak membawa masyarakat sekitarnya ikut tumbuh. "Tadi disampaikan, Golo Mori ini harus menjadi KEK menyeluruh,’’ kata Erick setelah peresmian Golo Mori Convention Center (GMCC) di Labuan Bajo, Rabu (6/12/2023).
Menurut Erick, di kawasan ini ada hutan, masyarakat daerah yang harus dihormati yang menjadi bagian pembangunan. Ia menambahkan, keberadaan Golo Mori merupakan wujud kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah sebagai destinasi wisata.
Selain itu, pihak swasta yang telah berinvestasi di kawasan ini menjadi bagian dari KEK menyeluruh ini. ‘’Kita punya kisah sukses, swasta bisa berkolaborasi mensukseskan sebuah kawasan ekonomi. Ada di Nusa Dua dan di Sanur, Bali kita melakukan hal yang sama.
Itu semua merupakan sukses dan Menteri BUMN ini juga yakin Golo Mori akan bisa sukses kalau semua pihak niat baiknya sama-sama membangun. Kawasan Golo Mori ini saat ini dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
GMCC dikembangkan dan dikelola oleh ITDC. Mengutip laman resmi ITDC, kawasan GMCC dapat ditempuh melalui jalan darat selama kurang lebih 30 menit dari Kota Labuan Bajo. Tersedia jalan akses sepanjang 25 km yang dibangun Kementerian PUPR dan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 Maret 2023.
Pengembangan kawasan Golo Mori merupakan penugasan pemerintah yang ketiga bagi ITDC setelah The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok NTB. Pengembangan kawasan ini dipercayakan kepada ITDC dengan penyertaan modal negara (PMN) Rp 470 miliar dari APBN 2021.
Direktur Utama ITDC Ari Respati berharap kawasan ini menjadi amal rezeki bagi banyak orang. Sebab, dalam kurun pembangunannya selama sekitar 1,4 tahun melibatkan banyak pihak, termasuk warga lokal di sekitar kawasan.
Banyak tantangan tak mudah yang harus dihadapi tetapi kemudian akhirnya semua berjalan baik. ‘’Tidak mudah bagi teman-teman di sini, baik dari BUMN, PUPR, yang juga melibatkan 500 warga lokal,’’ katanya sebelum penandatanganan prasasti peresmian GMCC.
Jadi, kata dia, semoga ini menjadi tonggak sejarah dan tadi dinyatakan Golo Mori akan menjadi KEK yang baru dan kelak memberikan banyak manfaat. ‘’Ini juga menjadi pembuktian, kalau sesuatu dikerjakan dengan serius akan menghasilkan hal yang baik.’’