REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Surat Ar-Rahman mempunyai sejumlah keistimewaan baik dari aspek pahala dan manfaat membacanya atau segi bahasanya. Salah satu contoh keistimewaan tersebut adalah bentuk pengulangan yang ada dalam surat Ar-Rahman.
Kalimat فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ fa bi ayyi aalaai rabbikuma tukadzziban diulang sebanyak 31 kali dalam surah ar-Rahman. Arti dari ayat ini adalah: Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Ungkapan ini ditujukan kepada bangsa jin dan manusia.
Dalam surat ar-Rahman, Allah SWT menyebutkan nikmat-nikmat yang banyak sekali, yang Dia limpahkan kepada jin dan manusia agar mereka bersyukur dan tidak kufur terhadap nimat-nikmat tersebut. Banyaknya nikmat yang Allah SWT limpahkan itu menunjukkan kekuasaan dan rahmat-Nya yang sudah sepantasnya dijadikan sebagai satu-satunya yang berhak disembah.
Adapun hikmah di balik pengulangan ayat ini, antara lain, sebagaimana yang kita ketahui bahwa Alquran diturunkan dalam bahasa Arab dan di antara gaya penyampaian (uslub)-nya adalah pengulangan ( tikrar) untuk menguatkan kesan dan mendalamkan pemahaman ayat.