Rabu 06 Dec 2023 16:32 WIB

Warga Diminta Melapor Jika Ada Anggota Keluarga Mendaki Marapi dan Belum Ketemu

Jalur masuk ke Gunung Marapi cukup banyak, terutama yang tidak resmi.

Tim gabungan mengangkat jenazah korban erupsi Gunung Marapi di Nagari Batu Plano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (5/12/2023). Data SAR Padang menyatakan sebanyak delapan jenazah pendaki berhasil dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Dr Achmad Mochtar di Bukittinggi untuk diidentifikasi.
Foto: EPA-EFE/GIVO ALP
Tim gabungan mengangkat jenazah korban erupsi Gunung Marapi di Nagari Batu Plano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (5/12/2023). Data SAR Padang menyatakan sebanyak delapan jenazah pendaki berhasil dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Dr Achmad Mochtar di Bukittinggi untuk diidentifikasi.

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Kepolisian Resor (Polres) Kota Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar) meminta masyarakat yang anggota keluarganya diduga hilang atau belum ditemukan di kawasan Gunung Marapi pascaerupsi untuk segera melapor ke pihak kepolisian.

"Apabila ada anggota keluarga yang diduga ikut mendaki saat terjadinya erupsi, kami imbau segera melapor," kata Kapolres Kota Bukittinggi Kombes Polisi Yessi Kurniati di Kabupaten Agam, Rabu (6/12/2023).

Baca Juga

Masyarakat dapat melapor langsung ke kantor polisi terdekat atau posko pencarian yang terletak di Nagari (desa) Batu Palano maupun posko Disaster Victim Identification (DVI) yang berada di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi. Hal tersebut disampaikan Kapolres Bukittinggi untuk mengantisipasi adanya korban Gunung Marapi, namun tidak masuk dalam daftar booking online Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumbar.

Apalagi, ujarnya, berdasarkan data pihak Nagari Batu Palano diperkirakan korban hilang atau yang belum ditemukan hingga hari keempat lebih dari lima orang. Sementara, merujuk data BKSDA pendaki yang belum ditemukan satu orang.

Hal itu juga diperkuat jalur masuk ke Gunung Marapi yang cukup banyak, terutama yang tidak resmi. Kemudian, khusus pencarian hari keempat tim gabungan akan menyisir di sekitar puncak kawah sampai ke Taman Edelwais hingga ke Puncak Merpati.

Ia menegaskan, apabila tim menemukan lebih dari satu orang korban, personel gabungan akan mengevakuasinya ke bawah untuk proses identifikasi. "Apabila kita menemukan lebih dari satu korban tentu akan kita evakuasi, kemudian diidentifikasi tim DVI," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement