REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sedang mencari tempat baru untuk pengungsi Rohingya karena penampungan saat ini dinilai sudah tidak muat.
"Kami sedang mencari jalan untuk nanti dicarikan tempat penampungan, karena yang ada sudah tidak muat," kata Mahfud usai rapat membahas pengungsi Rohingya di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Mahfud telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Riau guna membahas rencana pemindahan lokasi pengungsi Rohingya tersebut.
Dalam rapat tersebut, lanjutnya, beberapa pihak mengusulkan nama-nama lokasi sebagai tempat pengungsian sementara. Namun, lokasi itu belum bisa diputuskan di dalam rapat tersebut. Mahfud memastikan dalam waktu dekat akan menempatkan pengungsi Rohingya di lokasi baru demi menghindari penumpukan warga. Dia juga menekankan upaya tersebut dilakukan semata-mata atas dasar rasa kemanusiaan.
"Jadi, Rohingya itu pada prinsipnya kami menganut diplomasi kemanusiaan karena sifatnya kemanusiaan maka kami sedang mencari jalan," kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.
Sebelumnya, Senin (4/12/2023), Presiden Joko Widodo memerintahkan Mahfud MD untuk menangani masalah pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia, dengan melibatkan pemerintah daerah dan UNHCR.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Aceh juga telah berkoordinasi dengan UNHCR terkait penanganan imigran Rohingya yang mendarat di Pulau Weh, Kota Sabang.
Pemprov Aceh bersama Kemenkopolhukam dan Kemenkumham juga saling berkoordinasi untuk mencari solusi penanganan terhadap imigran Rohingya yang ditampung di beberapa tempat di Aceh.