Rabu 06 Dec 2023 19:06 WIB

Menperin: Pelaku Industri Kecil di Indonesia Didominasi Perempuan

Ini meningkat dibandingkan 2021 dan 2020 yang mencapai 47 persen dan 48 persen.

Red: Fuji Pratiwi
Pengunjung melihat produk UMKM saat Gebyar Kelompok Usaha Perempuan Mandiri (KURMA) di Alun alun Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (23/9/2022) (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Pengunjung melihat produk UMKM saat Gebyar Kelompok Usaha Perempuan Mandiri (KURMA) di Alun alun Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (23/9/2022) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan bahwa pelaku usaha pada industri kecil di Indonesia didominasi oleh perempuan, dengan merujuk kepada data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2022.

"Pada 2022 pengusaha industri kecil perempuan itu populasinya mencapai 70,26 persen, itu besar sekali dari total pengusaha industri kecil nasional," kata Agus di Kantor Kementerian Perindustrian Jakarta pada Rabu (6/12/2023).

Baca Juga

Dia menambahkan angka itu meningkat dibandingkan pada 2021 yang mencapai 67,85 persen. Agus menjelaskan, pelaku usaha industri kecil Indonesia mendominasi di sektor industri makanan, industri tekstil industri pakaian jadi, industri farmasi, industri produk obat kimia dan industri obat tradisional.

Dari sisi tenaga kerja, Agus menyebutkan bahwa tercatat tenaga kerja perempuan pada industri kecil pada 2022 sebanyak 4,58 juta atau hampir 49 persen dari total seluruh pelaku usaha sektor industri kecil di Indonesia. "Angka ini meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya 2021 dan 2020 secara berurutan angkanya mencapai 47 persen dan 48 persen," ungkap Agus.

Secara umum, menurut Agus, kinerja sektor industri pengolahan non-migas semakin meningkat pada kuartal III 2023. Dia menyebutkan sektor industri pengolahan non migas tumbuh sebesar 5,02 persen. "Ini pertumbuhannya di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat pada angka 4,94 persen," imbuhnya.

Kementerian Perindustrian, menurut Agus, memiliki program peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan pengembangan kualitas produk guna mendorong keterlibatan perempuan pada sektor industri, khususnya di skala kecil dan menengah. "Diharapkan dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan keluarga atau taraf hidup keluarga, kesejahteraan keluarga dan kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Oleh karena itu, Agus mendorong pelaku usaha untuk industri kecil dan menengah untuk terus melakukan inovasi dan mengembangkan kapasitas dalam menjalankan usahanya. "Sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing pada pasar yang tumbuh dengan memanfaatkan secara maksimal sumber daya yang kita miliki bersama," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement