REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menemukan ular berbisa di rumah dapat menjadi pengalaman menakutkan bagi orang tertentu. Sebab itu, diperlukan pengetahuan khusus tentang bagaimana tindakan yang harus dilakukan masyarakat saat menemukannya.
Sekretaris Yayasan Sioux Ular Indonesia, Rizky Akbar, mengungkapkan, sejumlah cara yang dapat dilakukan masyarakat saat bertemu ular di rumah. Jika menemukan ular, masyarakat diharapkan untuk tidak mencoba menangkap apalagi membunuh ular tersebut.
Menurut dia, mencoba mendekati ular dengan kekerasan akan meningkatkan kondisi di mana sang ular menjadi merasa terancam dan bertindak defensif. Untuk diketahui, ular tidak tergolong hewan agresif yang menyerang atau mengejar manusia terlebih dahulu. Menggigit adalah opsi terakhir ular sebagai upaya sang ular mempertahankan hidupnya.
Selama ular dapat kabur, maka ia akan memilih untuk melakukan hal tersebut. Oleh sebab itu, dia sering menyarankan apabila bertemu dengan ular untuk tidak didekati melainkan cukup diawasi. "Lebih bagus lagi jika sambil direkam sehingga dapat mempermudah identifikasi dari kejauhan. Lalu menghubungi kami atau damkar," ungkapnya saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (12/11/2023).
Rizky menilai ular yang terawasi memudahkan tim penyelemat untuk mengetahui lokasi ular. Kemudian tim dapat langsung mengevakuasi ular tanpa harus mengobrak-abrik rumah yang bersangkutan.
Di sisi lain, dia juga mengingatkan, ular yang tidak terawasi dapat dengan mudah menghilang tanpa jejak. "Dan hasil rescue kami nihil. Menyebabkan pemilik rumah merasa was-was lebih lama karena takut sang ular akan kembali," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Warga Desa Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Sragen digegerkan atas temuan sembilan ular kobra di dalam kamar. Kesembilan ular berbisa itu pun berhasil dievakuasi oleh petugas Damkar Sragen.