Rabu 06 Dec 2023 20:30 WIB

Kasus Pekanan Covid-19 Naik, Tapi Masih Aman

Kasus mingguan Covid-19 di Indonesia masih di bawah level 1.

Petugas medis menyiapkan peralatan di salah satu laboratorium layanan tes antigen dan PCR Covid-19.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas medis menyiapkan peralatan di salah satu laboratorium layanan tes antigen dan PCR Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengonfirmasi tren kasus mingguan COVID-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan, meski masih di bawah ambang batas aman global. "Rata-rata kasus konfirmasi di rumah sakit yang dirawat ada 131 orang, sekalipun ini masih sangat rendah di bawah level 1," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers virtual diikuti di Jakarta, Rabu (6/12/2023).  

Jumlah kasus mingguan tersebut, kata Maxi, masih terpaut jauh dari capaian era pandemi COVID-19 yang berkisar ribuan kasus per hari. Selain laporan keterisian tempat tidur di rumah sakit, Maxi juga melaporkan kasus konfirmasi harian COVID-19 di Indonesia berkisar 34 hingga 40 kasus per hari dari hasil tes spesimen yang dilakukan sekitar 1.000 orang bergejala per hari.  

Baca Juga

Varian SARS-CoV-2 yang mendominasi di Indonesia saat ini adalah Omicron XBB1.5. Menurut Maxi, kecenderungan peningkatan kasus COVID-19 di era endemi saat ini juga dilaporkan dari sejumlah negara di Asia, di antaranya Thailand dengan kasus tertinggi, diikuti Singapura.  

Dalam kesempatan itu, Maxi mengimbau kepada masyarakat yang bergejala untuk melakukan tes cepat antigen maupun PCR di fasilitas kesehatan.

"Kalau gejala berat datang ke rumah sakit," katanya.

Selain itu, kata Maxi, proteksi ganda melalui vaksinasi serta protokol kesehatan juga efektif menekan laju kasus COVID-19 di Indonesia.

"Yang penting lakukan booster sampai akhir tahun masih gratis untuk semua masyarakat. Sesudah tahun depan, kami hanya tanggung untuk lansia dan dewasa muda berkomorbid dan Imunokompromais, misalnya obesitas masih bisa ditanggung pemerintah," katanya.

Kemenkes juga menganjurkan prokes 3M, yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker saat sakit, maupun menjaga jarak guna mencegah penularan ke orang lain.

"Jaga imunitas dengan makanan gizi berimbang kemudian jaga jarak apalagi kalau flu, itu tentu pakai masker jaga jarak jangan sampai menular ke orang lain," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement