Rabu 06 Dec 2023 21:11 WIB

Teroris Separatis Papua Dikabarkan Serang Konvoi TNI di Maybrat

Teroris separatis TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab

Rep: Bambang Naroyono/ Red: Nashih Nashrullah
Pasukan kelompok separatis teroris (KST) Papua yang menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Foto: Istimewa
Pasukan kelompok separatis teroris (KST) Papua yang menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG — Kelompok separatisme Papua Merdeka mengeklaim melakukan serangan terhadap konvoi Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Maybrat, Papua Barat Daya. 

 

Baca Juga

Satu personel militer disebutkan gugur dalam serangan tersebut. Dan satu prajurit TNI lainnya disebutkan terluka akibat serangan itu. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) juga bertanggung jawab atas pembunuhan satu personel TNI di Yahukimo, Papua Pegunungan.

 

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta menyampaikan, serangan terhadap konvoi militer Indonesia terjadi di Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur pada Ahad (3/12/2023) lalu. 

 

“Pasukan TPNPM wilayah IV Sorong Raya yang dipimpin Mamfred Fatem telah serang konvoi kendaraan militer dan polisi Indonesia dan berhasil tembak dua anggota TNI dan salah-satunya tewas di tempat,” begitu kata Sebby, Rabu (6/12/2023). Adapun satu satu personel militer lainnya, kata Sebby terkena tembakan.

 

Sebby dalam pernyataannya itu juga menyampaikan, pasukan TPNPB-OPM juga bertanggung jawab atas kematian personel TNI atas nama Rusli di kawasan Sungai Boto, di Nduga, Papua Pegunungan, pada Jumat (1/12/2023) lalu. 

 

Sebby mengatakan korban tersebut, adalah personel TNI dari pasukan penembak jitu yang beroperasi di Nduga dan juga di Yahukimo. Kata Sebby, personel yang dibunuh oleh kelompoknya tersebut selama ini menyamar sebagai pedagang dengan membuka usaha kios. 

Baca juga: Pesan Rasulullah SAW: Jangan Pernah Tinggalkan Sholat 5 Waktu

 

 

“Selama ini dia buka kios di depan rumahnya. Dan pada saat peringan 1 Desember 2023 pasukan TPNPB berhasil bunuh dia,” begitu kata Sebby. Klaim dari TPNPB-OPM tersebut sampai saat ini belum mendapatkan tanggapan dari pihak TNI. 

 

Kapendam Cenderawasih Kolonel Inf Johanis Parinussa tak memberikan respons untuk menjawab kebenaran peristiwa versi kelompok separatisme tersebut. Dari Markas Besar (Mabes) TNI di Jakarta, pun tak memberikan komentar.     

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement