Rabu 06 Dec 2023 23:44 WIB

Makan Bisa Redakan Stres, Tapi Pahami Dulu Hal Ini

Makan bisa jadi merupakan cara memberikan hadiah kepada diri sendiri.

Ilustrasi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog klinis dewasa lulusan Universitas Indonesia Tiara Puspita mengatakan jika saat stres mendorong seseorang untuk makan, dia harus memahami apakah dorongan itu disebabkan lapar atau pelampiasan serta dia juga harus memahami porsi makan.

“Misalnya lagi lapar ingin makan kita tahu batasan porsi kita seberapa normalnya. Pada saat kita tidak sedang kelaparan itu yang penting karena itu yang bisa membantu kita menjaga seberapa banyak, sih, kita makan satu porsi ketika kita capek atau stres yang bawaannya lapar,” ucap Tiara di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Baca Juga

Beberapa orang kerap meredakan stresnya dengan mengonsumsi makanan kesukaan. Namun, sering kali dia secara tidak sadar makan dalam porsi banyak yang akhirnya akan menimbulkan masalah baru pada kesehatan.

Saat stres biasanya porsi makan akan bertambah setengah dan itu datang secara tidak sadar. Jika memang sudah menjadi kebiasaan, Tiara menyarankan berolahraga sesudahnya untuk membakar kalori sehingga makanan tersebut tidak mengendap dan bisa terkontrol kemudian hari.

Tiara juga sering menyarankan pasiennya yang tinggal sendiri jangan menimbun makanan kemasan di rumahnya dalam jumlah banyak. Sebaiknya, bagi porsi cemilan ke dalam kemasan lebih kecil agar tetap dalam batasan yang wajar.

Hindari juga snacking...

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement