Kamis 07 Dec 2023 11:19 WIB

Ini Dia Sektor Industri dengan Kenaikan Gaji Tertinggi 2024

Adanya investasi baru dan kebutuhan sehingga meningkatkan daya saing gaji.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Sektor otomotif, life science, dan chemicals diprediksi akan memimpin tren kenaikan gaji pada tahun 2024 dengan proyeksi gabungan sebesar 6,8 persen./ Ilustrasi
Foto: www.freepik.com
Sektor otomotif, life science, dan chemicals diprediksi akan memimpin tren kenaikan gaji pada tahun 2024 dengan proyeksi gabungan sebesar 6,8 persen./ Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Gaji para karyawan di Indonesia diperkirakan akan naik rata-rata sebesar 6,5 persen pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan tren kenaikan yang konsisten sejak dua tahun terakhir, dari kenaikan 6,3 persen yang tercatat di tahun 2023 dan enam persen di tahun 2022. 

Berdasarkan temuan Survei Total Remunerasi (Total Remuneration Survey/TRS) 2023 yang diadakan oleh Mercer, sektor otomotif, life science, dan chemicals diprediksi akan memimpin tren kenaikan gaji pada tahun 2024 dengan proyeksi gabungan sebesar 6,8 persen.

Baca Juga

Hal ini mencerminkan persaingan talenta yang akan semakin ketat di industri tersebut, akibat investasi baru dan kebutuhan untuk meningkatkan daya saing gaji. Sedangkan, jika dibandingkan kenaikan gaji di tahun sebelumnya, sektor consumer goods (penyedia produk kebutuhan sehari-hari) (6,5 persen) mengantisipasi kenaikan gaji yang sedikit lebih tinggi. 

Namun pada saat bersamaan, di industri high tech, khususnya perusahaan baru, mengalami tantangan dalam mendapatkan pendanaan dari investor. Perubahan suku bunga juga menjadi salah satu faktor yang memperlambat pertumbuhan investasi. Akibatnya, karyawan di industri high tech diprediksi menerima kenaikan gaji lebih rendah di tahun 2024, yaitu sebesar 6,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2023) sebesar 6,5 persen. 

CEO Marsh McLennan Indonesia, Douglas Ure menekankan pentingnya mengoptimalkan total rewards dalam strategi tenaga kerja di tahun 2024. Dia mengatakan ketika para profesional sumber daya manusia (SDM) dan pemimpin bisnis merencanakan tahun depan, sangat penting untuk menyusun ulang program rewards secara strategis dan menyelaraskan dengan nilai dan harapan karyawan. 

Dengan menghubungkan rewards dengan kinerja dan memperkenalkan benefit non-moneter yang signifikan, dia menuturkan, diharapkan perusahaan dapat menciptakan tawaran rewards yang lebih menarik.  “Hal ini tidak hanya akan menjaga daya saing talenta, tetapi juga mendorong keterlibatan dan produktivitas karyawan,” ujar Ure dalam acara media briefing hasil TRS 2023 di Jakarta, Rabu (6/12/2023). 

Sementara itu, Associate Director, Mercer Indonesia, Yosef Budiman memaparkan contoh-contoh benefit non moneter tersebut. Di antaranya, yang pertama adalah flexible working hours. 

Menurut survei TRS, hanya 38 persen perusahaan di tahun 2018 yang memberikan flexible working hours. Pada tahun 2022 ada sekitar 52 persen perusahaan yang menawarkan flexible working hours untuk menarik talenta-talenta dan juga menjaga multigenerational workforce. Kemudian pada tahun 2023, 62 persen perusahaan tetap memberikan flexible working hours. 

Kedua, health awareness program. “Kita di sini sebagai perusahaan mencoba untuk meningkatkan awareness dari karyawan untuk menjaga kesehatan mereka, baik kesehatan finansial, kesehatan mental, maupun kesehatan fisik,” kata Yosef. 

Dia juga menyebutkan health awareness program itu semacam edukasi tentang penyakit-penyakit tertentu. “Itu bisa kerja sama juga dengan asuransinya,” ujar Yosef. 

Health awareness program secara tren terus meningkat. Di tahun 2018, 61 persen perusahaan memberikan health awareness program. Kemudian tahun 2022, 67 persen perusahaan memberikan health awaraness program. Ada 76 persen perusahaan memberikan health awareness program pada tahun 2023.

Ketiga, WFH arrangements. Tahun 2018, 22 persen perusahaan memberikan WFH arrangements. Tahun 2022, 68 persen perusahaan memberikan WFH arrangements. Ada 70 persen perusahaan memberikan WFH arrangements pada tahun 2023. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement