REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar) meminta masyarakat untuk kembali meningkatkan kewaspadaan terhadap virus Covid-19. Peringatan itu dilakukan seiring meningkatnya kasus corona di Malaysia dan Singapura.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar), Vini Adiana Dewi, satuan tugas (Satgas) Covid-19 di Jabar belum berhenti bekerja. Berdasarkan data, angka corona di Jabar mencapai 14,4 persen pada 2022. Sedangkan 2023 hanya berkisar 0,59 persen.
Namun, Vini tidak merincikan berapa angka pastinya. Hanya saja, hasil perhitungan itu berdasarkan keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR).
"Kami pantau terus terus setiap hari keberadaan pasien-pasien Covid-19 ini," ujar Vini kepada wartawan, Kamis (7/12/2023).
Vini pun meminta agar masyarakat tetap menjaga kewaspadaan dan melakukan pencegahan seperti menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Pencegahan Covid-19 ini, sama dengan cacar monyet dan penyakit lainnya.
"Pencegahannya masih sama, tetap PHBS. Seperti Monkeypox, Mycoplasma Pneumonia, itu sebetulnya hubungannya masih sama dengan Covid-19," katanya.
Dinkes Jabar, kata dia, sudah mengeluarkan surat edaran (SE) sejak beberapa bulan yang lalu. Namun, SE tersebut memang tidak khusus tentang Covid-19 melainkan penyakit yang penularannya melalui udara.
"Surat edaran tidak hanya untuk satu penyakit ya nyambung sebetulnya karena penularannya melalui udara begitu. Jadi sampai sekarang khususnya bagian kesehatan tidak pernah berhenti untuk memantau lonjakan kasus Covid-19 dan penyakit-penyakit lainnya," katanya.
Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan meminta masyarakat tetap waspada terkait kasus Covid-19 di Indonesia. Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Ngabila Salama, mengatakan kasus Covid-19 mulai naik.